Metode Algoritma Rori: Pendekatan Inovatif untuk Pendidikan Anak dengan Cerebral Palsy

KamiBijak.com, Hiburan - Pendidikan bagi anak dengan cerebral palsy (CP) membutuhkan pendekatan yang tidak hanya inklusif, tetapi juga disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka. Salah satu inovasi dalam dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus adalah Metode Algoritma Rori, sebuah pendekatan berbasis terapi yang dirancang untuk mengembangkan potensi anak CP secara menyeluruh.

Menurut Prof. Dr. Hj. Nilawati Tadjuddin, M.Si., Guru Besar Pendidikan Islam Anak Usia Dini di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL), Metode Algoritma Rori dirancang untuk menstimulasi tiga aspek utama perkembangan otak: otak kiri (logika dan bahasa), otak kanan (imajinasi dan kreativitas), serta batang otak (fungsi motorik dasar dan keseimbangan).

Metode ini menggabungkan beragam teknik terapi yang sudah terbukti secara ilmiah, termasuk stimulasi fisik, afirmasi positif, dan pendekatan emosional-sosial. Melalui latihan motorik yang terstruktur, anak diajak memperkuat koordinasi dan keseimbangan tubuh. Afirmasi positif digunakan untuk membangun rasa percaya diri dan motivasi, sementara lingkungan emosional yang aman membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi dan sosial.

Salah satu kekuatan dari Metode Algoritma Rori terletak pada partisipasi aktif orang tua, guru, dan pendamping. Dengan pelatihan sederhana, metode ini bisa diterapkan baik di rumah maupun di sekolah inklusif, tanpa bergantung pada peralatan terapi yang mahal.

“Metode ini sangat fleksibel. Bisa diaplikasikan di berbagai tempat, bahkan dengan sumber daya terbatas,” jelas Nilawati. Ia juga menambahkan bahwa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil signifikan dalam perkembangan anak CP. Selain perbaikan pada aspek motorik, anak juga menunjukkan kemajuan dalam kemampuan kognitif, berbicara, dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.

Keunggulan utama dari Metode Algoritma Rori meliputi:

• Kemudahan penerapan: Tidak membutuhkan alat khusus, cocok untuk berbagai lingkungan.
  
  
• Fleksibel dan adaptif: Dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap anak.
  
  
• Berbasis ilmiah: Menggabungkan terapi motorik, sensorik, dan afektif.
  
  
• Ramah anak: Mengedepankan kenyamanan emosional dan pengalaman belajar menyenangkan.
  
  
• Mendukung pendidikan inklusif: Memfasilitasi integrasi sosial anak CP di sekolah umum.
  
  
• Mendorong kemandirian: Membantu anak mengembangkan potensi diri secara bertahap.
  
  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 92 persen anak CP dengan tingkat intelegensi rendah mengalami peningkatan kemampuan setelah mengikuti terapi berbasis Algoritma Rori. Ini membuktikan bahwa intervensi yang tepat dapat membawa perubahan nyata dalam kualitas hidup mereka.

Negara-negara maju seperti Australia telah berhasil menurunkan tingkat keparahan CP hingga 30 persen melalui intervensi dini. Dengan penerapan Metode Algoritma Rori secara luas, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengejar ketertinggalan dalam layanan pendidikan dan terapi anak CP.

“Ini adalah solusi nyata untuk masa depan anak-anak kita,” pungkas Nilawati. (Restu)

Sumber : Liputan6