BijakFun

Mudah Marah Mendadak? Berikut Tanda Masalah Kesehatan Mental pada Ibu

Mudah marah bisa jadi tanda masalah kesehatan mental ibu. Kenali gejala dan langkah solutifnya.

KamiBijak.com, Hiburan - Menjaga kesehatan mental seringkali terabaikan oleh para ibu yang memiliki peran penting dalam keluarga. Rutinitas padat, seperti mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga, membuat ibu sering tidak menyadari gejala awal masalah mental, seperti mudah marah mendadak. Menurut psikolog RS EMC Pekayon, Ratu Ade Waznah Sofwat, gejala ini jika diabaikan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup ibu dan keluarganya.

Gejala Awal Masalah Kesehatan Mental pada Ibu

Kesehatan mental yang terganggu seringkali diawali dengan gejala emosional dan fisik, seperti mudah marah, merasa cemas tanpa sebab jelas, atau perubahan suasana hati yang tiba-tiba. Sebuah studi dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 10-15% ibu pasca melahirkan mengalami masalah mental seperti ini, yang sering kali tidak terdiagnosis. Berikut tanda-tandanya:

  • Kontrol Emosi Tidak Stabil: Mudah marah tanpa alasan jelas atau tiba-tiba merasa cemas berlebihan.
  • Masalah Fisik Tanpa Penyebab Medis: Dermatitis, gatal-gatal, atau gangguan pencernaan seperti gastritis yang tidak ditemukan penyebab medisnya.
  • Kehilangan Minat: Kegiatan yang dulu menyenangkan kini terasa melelahkan atau tidak menarik lagi.

Ade menjelaskan, “Biasanya, gejala ini muncul tanpa disadari oleh ibu. Penting bagi kita untuk memperhatikan tanda-tanda kecil yang muncul di keseharian.”

Mengapa Ibu Rentan Mengalami Masalah Mental?

Tuntutan fisik dan emosional yang tinggi membuat para ibu menjadi kelompok yang rentan. Berikut alasan utama:

  1. Beban Pekerjaan Ganda: Sebuah studi dari Journal of Family Psychology menunjukkan bahwa 78% ibu bekerja melaporkan tekanan emosional akibat tuntutan pekerjaan rumah tangga dan profesional. Ibu sering harus mengatur waktu antara menyiapkan sarapan, pekerjaan rumah, dan membantu anak-anak, sambil tetap menjalankan tanggung jawab pekerjaan.
  2. Kurangnya Waktu untuk Diri Sendiri: Banyak ibu merasa bersalah meluangkan waktu untuk beristirahat, padahal hal ini sangat penting.
  3. Minim Dukungan Emosional: Tidak semua ibu memiliki sistem dukungan yang memadai dari keluarga atau lingkungan sekitar.

Menurut Ade, “Ibu perlu memastikan kesehatan mentalnya tetap prima agar dapat memberikan pendidikan dan kasih sayang yang optimal kepada anak-anaknya.”

Cara Mengatasi dan Mencegah Masalah Kesehatan Mental

Ada beberapa langkah praktis yang bisa diambil oleh para ibu untuk menjaga kesehatan mental:

1. Kenali Batas Kapasitas Diri

Menurut psikolog Ratu Ade Waznah Sofwat, “Seorang ibu perlu mengenali tanda-tanda kelelahan dalam tubuh dan pikirannya sendiri. Hal ini penting untuk mencegah stres berkepanjangan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.”

Ibu perlu menyadari kapan tubuh dan pikiran mereka membutuhkan istirahat. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari pasangan atau keluarga.

2. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

  • Lakukan Hobi: Jika suka berkebun atau mendengarkan musik, luangkan waktu untuk melakukannya.
  • Meditasi dan Relaksasi: Tarik napas dalam, lakukan yoga, atau sekadar berjalan-jalan ringan untuk menghilangkan stres.

3. Bangun Sistem Dukungan

Berbagi cerita dengan teman atau bergabung dengan komunitas ibu dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan tekanan mental.

4. Cari Bantuan Profesional

Jika gejala semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau konselor. Penanganan yang tepat sejak dini dapat mencegah masalah lebih serius.

Kesimpulan

Masalah kesehatan mental pada ibu adalah hal yang nyata dan perlu mendapat perhatian serius. Jika Anda atau ibu di sekitar Anda merasakan gejala seperti ini, segera cari bantuan profesional. Mengenali gejala awal seperti mudah marah dapat membantu ibu menjaga keseimbangan emosionalnya dan memberikan yang terbaik untuk keluarga.

Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala serupa, jangan ragu untuk mencari bantuan. Kesehatan mental ibu adalah fondasi kebahagiaan keluarga. (Restu)

Sumber: liputan6.com