BijakFun

Nur Aisyah Maulidin: Kisah Inspiratif Atlet Disabilitas Netra Menuju Peparpenas 2025

Kisah inspiratif Nur Aisyah Maulidin, atlet Disabilitas Netra Gresik yang bersiap untuk berlaga di Peparpenas 2025.

KamiBijak.com, Hiburan - Di bawah semangat pantang menyerah, Nur Aisyah Maulidin, seorang pelajar Disabilitas Netra dari Gresik, menorehkan cerita yang menginspirasi. Gresik, sebuah kota di Jawa Timur yang dikenal akan warisan budaya dan industri kreatifnya, menjadi saksi perjuangan Aisyah. Bersekolah di SLB Negeri Cerme Kidul, sebuah institusi yang fokus pada pendidikan inklusif, Aisyah terus membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih mimpi besar. Kini, ia bersiap menghadapi tantangan baru di Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (Peparpenas) 2025.

Perjalanan Karier Atletik Nur Aisyah

Karier atletik Aisyah bermula pada 2023 saat ia masih duduk di bangku SD. Saat itu, ia mencoba cabang olahraga lari cepat dan langsung menunjukkan potensi luar biasa. Tidak butuh waktu lama, Aisyah meraih medali emas di Paralympic Provinsi dan Peparprov Jawa Timur. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan dedikasi mampu mengalahkan segala keterbatasan.

Ketua NPCI Gresik, Andri Bagus Sugiarto, mengungkapkan kebanggaannya terhadap Aisyah. “Dia memiliki kualitas yang luar biasa meskipun baru memulai latihan. Dengan catatan waktunya yang kompetitif, kami yakin Aisyah dapat meraih medali emas di Peparpenas nanti,” ujar Andri.

Catatan waktu Aisyah, 15 detik di lintasan, bahkan melampaui rekor juara Peparpenas 2023 di Palembang yang berada di angka 16 detik. Sebagai perbandingan, rata-rata catatan waktu atlet di kategori yang sama secara nasional adalah sekitar 17 detik, menjadikan Aisyah sebagai salah satu pelari tercepat di level pelajar. Hal ini semakin memperkuat keyakinan bahwa Aisyah mampu membawa pulang medali emas untuk Gresik.

Latihan Intensif Menuju Peparpenas 2025

Sejak bergabung dengan Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) pada 2023, Aisyah menjalani program latihan intensif. Meskipun program pelatihan untuk Peparpenas tingkat daerah belum sepenuhnya tersedia, Aisyah tetap berlatih mandiri dengan rutinitas harian seperti latihan sprint di lintasan, penguatan fisik dengan bantuan alat sederhana, serta simulasi lomba bersama pelatihnya. Dukungan penuh dari pelatih dan sekolahnya di SLB Cerme Kidul membuatnya terus termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

Andri juga menaruh harapan besar agar rekan-rekan Aisyah, Rafael dan Arga, turut berlaga di Peparpenas 2025. “Kami sedang mengupayakan agar lebih banyak atlet Gresik mendapatkan kuota untuk berlaga di ajang nasional ini,” tambahnya.

Dukungan dan Harapan di Masa Depan

Bagi Aisyah, kesempatan untuk berlaga di Peparpenas adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Ajang bergengsi ini direncanakan akan digelar pada September 2025 di Sumatera Utara. Dengan semangat dan rasa syukur, Aisyah mengatakan, “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga, sekolah, dan Gresik. Terima kasih atas semua dukungan yang telah saya terima.”

Semangat dan tekad Nur Aisyah Maulidin adalah inspirasi bagi banyak orang. Salah satu teman sekolahnya, Rini, mengatakan, “Melihat Aisyah berlatih tanpa lelah membuat saya ingin berusaha lebih keras dalam segala hal. Dia benar-benar contoh bahwa mimpi besar bisa dicapai.” Dengan dukungan dari berbagai pihak, Aisyah menjadi simbol harapan dan keberanian bagi generasi muda di Indonesia. (Restu)

Sumber: gresiksatu.com

Saksikan video lebih lanjut di YouTube