Pandangan Ray Sahetapy dan Hasna Mufidah Mengenai Perfilman Indonesia
Peringatan Perfilman Indonesia, Ray Sahetapy dan Hasna Mufidah mempunyai pandangannya masing-masing.
Kamibijak.com, Hiburan - Terkait dengan peringatan Hari Film Nasional ke-71 yang jatuh pada tanggal 30 Maret 2021. Ray Sahetapy sebagai seorang aktor Indonesia keturunan Ambon dan Hasna Mufidah sebagai seniman Tuli yang menggemari seni tari, musik dan akting mempunyai pandangannya sendiri mengenai perfilman Indonesia.
Ray Sahetapy, yang merupakan salah satu pengurus Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk membantu support dengan cara menonton film-film Nasional yang ada, karena ia rasa film Nasional sudah mengolah gagasan-gagasan pendidikan yang ada di masyarakat.
"Dalam Festival Film Indonesia tahun lalu, banyak film-film yang sudah memulai mengungkapkan gagasan-gagasan yang ada di daerah, sehingga semakin memperkaya perfilman kita," ujarnya.
Baginya, adalah sebuah kewajiban untuk membuka kesempatan kepada teman-teman Tuli untuk mengungkapkan pikiran yang dimilikinya yang selama ini masih tertahan. Jadi perfilman di Indonesia bisa diperankan oleh teman-teman Disabilitas, termasuk film Tuli yang dimainkan oleh pemeran orang Tuli aslinya.
Jika ada kesempatan, Ray juga akan menciptakan film-film Tuli yang diperankan oleh teman-teman Tuli untuk masyarakat Nusantara agar teman-teman Disabilitas bisa langsung ikut terlibat dengan pemeranan film Indonesia.
"Beberapa tips kepada teman-teman Disabilitas yang mempunyai keinginan jadi artis, untuk bisa bergaul dalam dunia film. Ikut terlibat jika ada kelas akting, agar bisa mampu mengembangkan pikiran-pikirannya ke dalam dunia film," kata Ray.
Dan mengenai aksesibilitas teks film untuk teman-teman Tuli, ia sudah membantu advokasi untuk adanya teks Bahasa Indonesia untuk film Indonesia, dan masih akan terus mengadvokasi. Namun ada beberapa yang masih merasa belum ada dana untuk menyiapkan teks.
Semoga kedepannya semakin banyak yang menyadari pentingnya akses untuk teman-teman Tuli agar dapat bisa menikmati film karya anak-anak bangsa. Sehingga teman-teman Tuli tidak beralih ke film-film luar negeri.
"Seniman film Indonesia memiliki semangat dan kreatif dalam proses membuat karya film. Dalam film ada karya yang diambil gambaran bergerak ada visual, kata-kata, membangkitkan emosi serta. Namun masih belum layak peran disabilitas Tuli yang didapatkan akses teks dan mendukung aktor Tuli," kata Hasna Mufidah yang diakrab dipanggil Mufi.
Mufi berharap agar masyarakat Indonesia bisa menghargai teman-teman Tuli dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti, pemberian kesempatan dalam pembangunan film Indonesia melalui aspek pendidikan, seni, pekerjaan, dan lain-lain.
Baginya, pengalaman terpenting menjadi artis adalah akting. Dengan bagaimana memperlajari prosesnya untuk bisa akting yang mendapatkan emosi perasaan dari setiap karakter. (FEB/MG)
Sumber: https://drive.google.com/drive/folders/1wpy4GttghPzoA2W0sq0NRCh7f7t4aCqq
#BijakFun
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
Follow kami juga di sini:
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.
==============
TAG(S):ray sahetapy,hasna mufidah,perfilman indonesia,hari film nasional,peringatan hari film nasional,usmar ismail,100 tahun usmar ismail,hari film nasional ke 71,sejarah hari film nasional,film nasional,film indonesia,film dalam negeri,disabilitas,kamibijak,kami bijak,media disabilitas,media ramah disabilitas