![](https://asset.kamibijak.com/images/large/8d1683732689ce177970a660cec4f6df.jpg)
Panduan Lengkap Epilepsi: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Panduan lengkap tentang epilepsi, dari penyebab hingga pengobatan.
KamiBijak.com, Flash - Epilepsi adalah kondisi yang ditandai dengan kejang berulang akibat gangguan pada pola aktivitas listrik di otak. Penyakit ini tidak menular dan dapat dikendalikan dengan pengobatan yang tepat serta teratur.
Seseorang didiagnosis menderita epilepsi jika mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas. Epilepsi dapat terjadi pada siapa saja, tetapi umumnya muncul sejak anak-anak atau setelah usia 60 tahun.
Epilepsi terjadi akibat aktivitas listrik abnormal di otak. Meskipun penyebabnya masih terus diteliti, beberapa faktor yang diduga dapat memicu epilepsi meliputi:
- Cedera kepala
- Malformasi arteri vena
- Meningitis
- HIV/AIDS
- Lumpuh otak (cerebral palsy)
- Sindrom Down
- Neurofibromatosis
Beberapa kondisi lain yang meningkatkan risiko epilepsi antara lain:
- Kelahiran prematur
- Kelainan otak bawaan
- Kekurangan oksigen saat lahir (hipoksia)
- Diabetes selama kehamilan
- Perdarahan otak
- Tumor otak
- Riwayat keluarga dengan epilepsi
- Stroke
- Penyakit Alzheimer
- Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
- Demensia
- Infeksi selama kehamilan yang menyebabkan kerusakan otak janin
Gejala utama epilepsi adalah kejang, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:
- Kejang Total (Generalized Seizures) – Mempengaruhi seluruh tubuh dan terbagi menjadi:
- Kejang tonik-klonik: Gerakan menghentak, tergigitnya lidah, dan kesulitan bernapas.
- Kejang absans: Tatapan kosong, kehilangan kesadaran sesaat, dan tidak mengingat kejadian.
- Kejang atonik: Tubuh tiba-tiba lemas, kesadaran menurun, dan dapat menyebabkan pingsan.
- Kejang mioklonik: Gerakan otot cepat dan tiba-tiba pada satu atau kedua lengan.
- Kejang Parsial (Fokal) – Hanya terjadi di bagian tubuh tertentu:
- Kejang parsial sederhana: Terjadi di satu bagian tubuh tanpa kehilangan kesadaran.
- Kejang parsial kompleks: Penderita mengalami penurunan kesadaran dan melakukan gerakan berulang, seperti menggosok tangan atau berjalan berputar-putar.
Segera cari pertolongan medis jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit atau jika terjadi kondisi berikut:
- Kejang terjadi kembali dalam waktu singkat
- Penderita mengalami cedera saat kejang
- Kejang terjadi pada ibu hamil, penderita diabetes, atau setelah konsumsi obat rutin
- Kejang tidak terkendali meski sudah mengonsumsi obat antikejang
Untuk mendiagnosis epilepsi, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut:
- Elektroensefalografi (EEG): Merekam aktivitas listrik di otak untuk mendeteksi kelainan.
- MRI dan CT scan: Mengetahui adanya tumor, infeksi, atau kelainan pembuluh darah.
- Tes darah: Memastikan tidak ada penyakit lain yang menyebabkan gejala serupa.
Epilepsi dapat dikendalikan melalui beberapa metode pengobatan berikut:
1. Obat-Obatan
Dokter akan meresepkan obat antikejang, seperti:
- Asam valproate
- Lamotrigine
- Levetiracetam
- Topiramate
- Carbamazepine
2. Terapi
Selain obat-obatan, terapi tambahan dapat membantu mengurangi frekuensi kejang, termasuk:
- Terapi stimulasi saraf vagus
- Deep brain stimulation
- Neurostimulasi responsif
3. Diet Ketogenik
Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat ini membantu mengubah sumber energi utama tubuh dan lebih efektif untuk anak-anak yang tidak merespons obat.
4. Operasi
Jika metode lain tidak efektif, operasi dapat dilakukan untuk mengangkat bagian otak yang menjadi sumber kejang. Teknik minimal invasif, seperti operasi lubang kunci dengan laser dan MRI, sering digunakan.
Meskipun penyebab epilepsi belum sepenuhnya diketahui, beberapa langkah dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya, seperti:
- Menjaga berat badan ideal dengan olahraga rutin
- Mengonsumsi makanan bergizi, seperti sayuran, buah, dan biji-bijian
- Menggunakan alat pelindung diri (helm atau sabuk pengaman) saat berkendara
- Tidak merokok atau mengonsumsi alkohol
- Memeriksakan kandungan secara rutin untuk mencegah risiko epilepsi pada bayi
Epilepsi adalah kondisi yang dapat dikendalikan dengan pengobatan dan gaya hidup sehat. Jika Anda atau orang terdekat mengalami kejang berulang, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan perawatan yang sesuai, penderita epilepsi dapat menjalani kehidupan yang normal dan berkualitas. (Restu)
Sumber: alodokter.com
Saksikan video lebih lanjut di YouTube
Video Terbaru
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/236a12d142023460647612b94b719818.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/8d1683732689ce177970a660cec4f6df.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/cf60342bf0fc40e6612d4390804d2a58.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/18d10343c79bbc043757dc640bdc712e.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
MOST VIEWED
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/8693aeb2bd7ae8eb56e63356f2a303ba.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/4dc84407751cf6422c892d77dfd33a04.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/f82ddbe7e6190591ed58d80e73d3f976.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/d7ef67e75eb01b6ae6beef6e50c39781.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/a3ae96b83bcca9b2d8ffd3f26c01ae3a.jpg)