BijakFlash

Panduan Lengkap Terapi Anak ADHD di Rumah yang Efektif dan Mudah Diterapkan

Panduan lengkap terapi anak ADHD di rumah yang mudah diterapkan untuk meningkatkan fokus dan perilaku anak

KamiBijak.com, Flash - Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perkembangan saraf yang dapat mempengaruhi fokus, pengendalian emosi, dan perilaku anak. Menurut CDC, sekitar 5-10% anak di dunia mengalami ADHD, dengan gejala yang dapat bertahan hingga dewasa, memengaruhi kehidupan sosial dan akademik mereka. Terapi anak ADHD tidak hanya bergantung pada pengobatan medis, tetapi juga strategi yang dapat diterapkan di rumah. Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan untuk mengelola tantangan sehari-hari.

Memahami ADHD pada Anak

ADHD sering kali terdiagnosis sejak masa kanak-kanak dan dapat berlanjut hingga dewasa. Menurut penelitian, prevalensi ADHD di dunia berkisar antara 5-10% dari populasi anak-anak, dengan angka kejadian yang bervariasi tergantung pada wilayah dan metode diagnosis. Di Indonesia, meskipun data spesifik masih terbatas, diperkirakan sekitar 3-7% anak mengalami ADHD, dengan sebagian besar kasus tidak terdiagnosis atau terlambat mendapatkan intervensi yang tepat. Anak dengan ADHD biasanya menghadapi kesulitan dalam:

  • Mengelola perilaku dan emosi.
  • Menjaga perhatian dalam waktu lama.
  • Mengendalikan aktivitas fisik yang berlebihan.
  • Mengikuti instruksi dengan baik.
  • Duduk diam dalam situasi tertentu.

Diagnosis ADHD

Diagnosis ADHD dilakukan melalui beberapa langkah, di antaranya:

  • Wawancara Klinis – Dokter atau psikolog akan mengajukan pertanyaan terkait riwayat perkembangan anak, gejala, serta faktor genetik dalam keluarga.
  • Penilaian Perilaku – Observasi langsung serta pengisian kuesioner oleh orang tua dan guru mengenai pola perilaku anak.
  • Tes Psikologis – Pengujian fungsi kognitif untuk menilai tingkat fokus, impulsivitas, serta kemampuan manajemen diri.

Terapi ADHD: Pendekatan yang Bisa Dilakukan di Rumah

Menurut Kementerian Kesehatan RI, terdapat dua jenis terapi utama untuk anak dengan ADHD:

1. Terapi Farmakologi

  • Menggunakan obat stimulan seperti methylphenidate dan amphetamine sulfate.
  • Obat non-stimulan seperti atomoxetine dapat direkomendasikan dokter sesuai kebutuhan anak.

2. Terapi Non-Farmakologi

  • Neurofeedback – Teknik terapi berbasis pelatihan otak untuk meningkatkan konsentrasi.
  • Terapi Perilaku – Strategi untuk membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan pengelolaan emosi.

Tips Terapi ADHD di Rumah

Orang tua memiliki peran kunci dalam mendukung anak ADHD. Berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan di rumah:

1. Memberikan Instruksi yang Jelas

  • Gunakan kalimat pendek, jelas, dan langsung ke inti.
  • Gunakan alat bantu visual seperti daftar tugas atau gambar agar anak lebih mudah memahami.

2. Mendorong Aktivitas Fisik Rutin

  • Ajak anak untuk bermain di luar ruangan atau melakukan olahraga ringan.
  • Gunakan permainan edukatif yang melatih fokus seperti puzzle atau permainan strategi.
  • Libatkan anak dalam aktivitas kreatif seperti menggambar atau bermain musik.

3. Menjaga Pola Makan dan Tidur yang Sehat

  • Terapkan rutinitas harian yang konsisten agar anak memiliki struktur yang jelas.
  • Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman dengan mengurangi gangguan visual dan suara.
  • Batasi waktu penggunaan gadget untuk membantu anak tetap fokus.

4. Memberikan Dukungan dan Komunikasi Positif

  • Berikan pujian atas usaha dan perkembangan anak sekecil apa pun.
  • Hindari membandingkan anak dengan orang lain.
  • Jangan memberi hukuman berlebihan, melainkan gunakan pendekatan positif dan edukatif.

5. Mengajarkan Teknik Pengelolaan Diri

  • Bantu anak membuat jadwal harian agar terbiasa dengan rutinitas.
  • Ajarkan anak untuk mengidentifikasi dan mengelola emosinya dengan teknik pernapasan atau meditasi ringan.
  • Gunakan metode time-out jika anak mengalami kesulitan mengontrol impulsivitasnya. Pastikan anak dipindahkan ke lingkungan yang tenang selama beberapa menit untuk menenangkan diri, lalu ajak berdiskusi setelahnya mengenai perilaku yang diharapkan.

6. Bergabung dengan Komunitas Pendukung

  • Bergabung dengan kelompok orang tua yang memiliki anak ADHD untuk berbagi pengalaman dan strategi.
  • Jika gejala ADHD semakin mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog untuk mendapatkan bantuan profesional.

Kesimpulan

Membantu anak ADHD membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan strategi yang tepat. Dengan menerapkan terapi di rumah serta dukungan positif dari keluarga, anak dapat mengembangkan keterampilan untuk menghadapi tantangan sehari-hari dengan lebih baik. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, terutama jika anak menunjukkan gejala seperti kesulitan ekstrem dalam mengendalikan emosi, sering mengalami ledakan kemarahan yang tidak terkendali, mengalami kesulitan berat dalam kegiatan sekolah atau interaksi sosial, atau jika strategi yang diterapkan di rumah tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan. Setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda dalam perjalanan mereka, sehingga konsultasi dengan ahli dapat membantu menentukan pendekatan terbaik. (Restu)

Sumber: haibunda.com

Saksikan video lebih lanjut di YouTube