KabarBijak

PBB: Kaum Disabilitas Dimanfaatkan Sebagai Perisai Manusia oleh Rusia

Badan hak asasi manusia menerima laporan tentang orang-orang yang digunakan sebagai tameng manusia di Rusia

3,731  views

KamiBijak.com, Infosiana – Komite PBB untuk Hak-hak Penyandang Disabilitas (CRPD) sudah mencanangkan evakuasi mendesak para disabilitas yang tinggal di lembaga-lembaga wilayah Ukraina di bawah kendali Rusia.

Diplomat Turki Sebut Rusia Gunakan Taktik Aleppo di Ukraina, Ini  Penjelasannya - Dunia Tempo.co

Dilaporkan dari BBC, badan hak asasi manusia itu mengaku telah menerima laporan tentang orang-orang yang digunakan sebagai perisai manusia dan akses mereka keperawatan dasar ditolak.

Laporan itu menyebutkan jika setidaknya 12 orang tewas di salah satu fasilitas di wilayah pendudukan. Namun Federasi Rusia tidak memberikan bukti apapun atas laporan tersebut.

Selama konferensi persnya, Komite PBB untuk Hak Penyandang Disabilitas mengatakan "sangat prihatin" tentang keselamatan para disabilitas di lembaga-lembaga di Ukraina dan wilayah pendudukan.

Wakil ketua, Jonas Ruskus, mengatakan agresi Rusia telah membuat situasi yang sudah buruk menjadi jauh lebih buruk, dengan orang-orang dengan ketidakmampuan belajar dan anak-anak disabilitas berada dalam situasi berisiko.

Cerita Penyandang Disabilitas Ukraina Terjebak di Tengah Perang

Dilaporkan dari Business Insider, selama perang di Ukraina, banyak orang disabilitas terjebak di rumah mereka dan tidak memiliki akses ke obat-obatan atau makanan. Mengingat adanya 2,7 juta orang disabilitas termasuk anak-anak, mereka semua terancam kehilangan nyawa.

"Penyandang disabilitas memiliki akses terbatas atau tidak sama sekali ke informasi darurat, tempat perlindungan dan tempat berlindung yang aman, dan banyak yang terpisah dari keluarganya," tulis Pernyataan Komite Hak-Hak Penyandang Disabilitas PBB.

"Ada laporan juga yang menemukan banyak penyandang disabilitas, termasuk anak-anak, terjebak atau ditinggalkan di rumah mereka, lembaga perawatan perumahan dan panti asuhan, tanpa akses ke obat-obatan yang menopang kehidupan, pasokan oksigen, makanan, air, sanitasi, dukungan. untuk kehidupan sehari-hari dan fasilitas dasar lainnya."

Komite juga mencatat bahwa perempuan disabilitas berada pada risiko tinggi pemerkosaan dan kekerasan seksual oleh pasukan Rusia.

Rusia sebelumnya telah mengebom sebuah panti jompo untuk disabilitas.

Seorang disabilitas Ukraina, Oleksandr Nikulin, mengatakan tentang perjalanannya keluar dari Ukraina dan bagaimana ia sekarang membantu teman disabilitas lainnya untuk menyeberangi perbatasan.

Ia mengatakan, "mengangkut pengungsi disabilitas seringkali membutuhkan banyak alat khusus, pekerja, dan akomodasi yang dapat diakses, yang bisa jadi mahal. Banyak organisasi yang melayani pengungsi tidak dilengkapi untuk menangani pengungsi disabilitas." (MG/Dicky)

Sumber: Liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   
 
 

Terima kasih sudah menonton. Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.