KabarBijak

Pegadaian dan Alunjiva Indonesia Mendukung Pengembangan UMKM Disabilitas

Pelatihan kewirausahaan disabilitas dilakukan untuk mengembangkan bisnis mereka.

2,640  views

Kamibijak.com, Infosiana – Para pengusaha ultra mikro dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering menghadapi berbagai kendala dalam mengembangkan bisnis mereka. Hal yang sama juga dialami oleh para disabilitas.

Oleh karena itu, PT Pegadaian bekerjasama dengan organisasi masyarakat dan sosial Alunjiva Indonesia menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan di Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Surabaya pada hari Senin (22/8/2023).

Program pelatihan kewirausahaan ini merupakan kolaborasi multi-sektor antara BUMN dan wirausaha disabilitas dengan tujuan mengembangkan keterampilan bisnis dan menciptakan inovasi terhadap produk usaha, sehingga mereka dapat menjadi wirausaha disabilitas yang mandiri, berkembang, dan berdaya.

Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pegadaian, Rully Yusuf, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama perusahaan dalam program ini adalah pengembangan UMKM. Melalui program ini, diharapkan para peserta dapat meningkatkan kapabilitas dan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi digital dalam pengembangan dan pemasaran usahanya.

Rully menyatakan, "Sejalan dengan program pemerintah, bahwa para pelaku UMKM harus melek teknologi untuk Go Digital dan Go Global. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kami, bahwa Pegadaian senantiasa mendukung apa yang dilakukan oleh pemerintah, agar membuat kualitas UMKM di Indonesia dapat naik kelas,".

Selain itu, Rully menambahkan bahwa melalui pendampingan ini, Pegadaian juga mendorong para pelaku usaha untuk memberikan dampak sosial dan lingkungan yang bermanfaat bagi keberlanjutan hidup masyarakat, terutama dalam kesejahteraan ekonomi. "Kami akan melakukan pendampingan selama 3 bulan, sampai para wirausaha disabilitas ini memahami nilai yang dapat dihasilkan dari pengembangan usahanya. Kami juga akan memberikan strategi pengembangan usaha, mulai dari pengaturan operasional, penjualan, hingga strategi pemasaran produk seperti pemanfaatan media sosial dan marketplace," ungkap Rully.

Adapun peserta disabilitas yang telah lulus proses seleksi dan ikut dalam program pendampingan kewirausahaan ini termasuk disabilitas daksa, autisme, netra, dan tuli.

Metode pendampingan dilakukan melalui pelatihan offline dan online, di mana peserta dapat berdiskusi langsung dengan mentor untuk membahas permasalahan dan pengembangan usaha yang telah mereka jalani. Agenda kegiatan meliputi pelatihan daring dan tatap muka. Selanjutnya, pendampingan akan berlangsung dari bulan Juni hingga Agustus 2023. Acara ini akan diakhiri dengan pelepasan peserta pada akhir bulan Agustus. (MG/Disha)

Sumber: Sindonews.com

 
Jangan lupa subscribe, komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   
 
Follow kami juga di sini: 
 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.