Pelatihan Difabelpreneur 2025 Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Difabel
Pelatihan Difabelpreneur 2025 di Bali bantu tingkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
KamiBijak.com, Hiburan - Pelatihan Difabelpreneur 2025 hadir sebagai inisiatif Pemerintah Provinsi Bali untuk memberdayakan penyandang disabilitas. Program ini tidak hanya berdampak pada tingkat lokal, tetapi juga menjadi langkah strategis yang relevan di tingkat nasional dan regional dalam mendorong kesetaraan dan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Melalui pelatihan ini, mereka akan mendapatkan keterampilan dan pengetahuan baru, seperti teknik memasak modern untuk usaha kuliner dan strategi pemasaran digital. Dengan kemampuan ini, para peserta diharapkan dapat mendukung kemandirian ekonomi mereka serta menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan.
Pelatihan Difabelpreneur 2025 untuk Peningkatan Kemandirian Difabel
Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P3A) menyelenggarakan Pelatihan Difabelpreneur 2025 di Denpasar. Acara ini berlangsung di Hotel Puri Nusa Indah pada 15–18 Januari 2025 dan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai organisasi penyandang disabilitas.
Komitmen Pemprov Bali untuk Kesetaraan Difabel
Komitmen Pemprov Bali dalam menciptakan lingkungan yang mendukung penyandang disabilitas telah membuahkan hasil nyata melalui berbagai program sebelumnya, seperti pelatihan keterampilan berbasis komunitas dan penguatan aksesibilitas publik. Pelatihan Difabelpreneur 2025 adalah kelanjutan dari upaya ini, menegaskan langkah strategis pemerintah untuk memberdayakan difabel di Bali. Implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 juga telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak dan peluang yang setara bagi penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani, menyampaikan komitmen Pemprov Bali untuk menciptakan lingkungan yang mendukung penyandang disabilitas agar dapat hidup lebih mandiri. Ia juga menyoroti implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas, serta rencana pengembangan peraturan baru yang lebih akomodatif pada tahun 2024.
“Pemprov Bali sangat berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi penyandang disabilitas, agar mereka dapat menjadi lebih produktif dan mandiri secara ekonomi,” ujar Luh Ayu Aryani.
Rangkaian Pelatihan dan Dukungan Pihak Terkait
Pelatihan ini melibatkan narasumber dari berbagai bidang, antara lain, Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali yang memiliki pengalaman panjang dalam kebijakan sosial, dua instruktur tata boga dengan spesialisasi pengolahan makanan sehat dan praktis, serta seorang pakar Digital Marketing dan Scale-Up UMKM yang telah membantu berbagai usaha kecil berkembang di pasar digital.
- Kepala Dinas Sosial P3A Provinsi Bali.
- Dua instruktur tata boga.
- Pakar Digital Marketing dan Scale-Up UMKM.
- Dua juru bahasa isyarat untuk mendukung komunikasi.
Acara ini juga didukung oleh Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT Pelindo (Persero) Sub Regional Head Bali-Nusa Tenggara. Peserta terdiri dari:
- 11 penyandang disabilitas fisik.
- 11 penyandang disabilitas sensorik rungu-wicara.
- 8 penyandang disabilitas sensorik netra (low vision).
Fokus Utama Pelatihan
Pelatihan Difabelpreneur 2025 dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian peserta di bidang:
- Kuliner: Peserta belajar mengembangkan usaha kuliner dengan teknik pengolahan modern.
- Pemasaran Digital: Pelatihan mencakup strategi digital marketing untuk membantu produk dan jasa mereka mencapai pasar yang lebih luas.
Pada hari terakhir, peserta mengikuti evaluasi untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan keterampilan yang telah mereka peroleh.
Harapan dan Dampak Positif
Ketua Panitia, Ni Putu Yuni Candrayanti, berharap pelatihan ini menjadi awal semangat baru bagi para penyandang disabilitas di Bali. “Kami ingin para peserta mampu meraih kemandirian ekonomi dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat,” katanya.
Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesetaraan dan inklusi bagi penyandang disabilitas.
Kesimpulan
Pelatihan Difabelpreneur 2025 adalah langkah konkret Pemprov Bali dalam mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan potensi diri dan berkontribusi aktif dalam masyarakat. Jika Anda terinspirasi, pertimbangkan untuk mendukung program inklusi serupa di komunitas Anda dengan mendonasikan waktu, sumber daya, atau berkolaborasi dengan organisasi setempat. Mari bersama mendukung kesetaraan dan inklusi di Bali dan Indonesia.
Pelatihan Difabelpreneur 2025 adalah langkah konkret Pemprov Bali dalam mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas. Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka dapat mengembangkan potensi diri dan berkontribusi aktif dalam masyarakat. Mari bersama mendukung kesetaraan dan inklusi di Bali dan Indonesia. (Restu)
Sumber: gatrabali.com
Saksikan video lebih lanjut di YouTube