KabarBijak

Pelita Indonesia Beri Pelatihan Pengenalan dan Teknik Advokasi bagi Disabilitas

Pelatihan teknik advokasi penting diberikan kepada disabilitas untuk menyuarakan hak yang sesuai.

4,041  views

KamiBijak.com, Infosiana – Pelita (Perkumpulan Tuli-Buta) Indonesia menyelenggarakan seminar Pelatihan dan Teknik Advokasi untuk para disabilitas pada Sabtu (20/8/2022) di Gedung DNIKS Jakarta. Pelatihan ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian advokasi, strategi, serta contoh praktis advokasi yang dapat dilakukan para disabilitas untuk mendapatkan hak yang sesuai.

Salah satu narasumber seminar Eka Setiawan (disabilitas netra) menjelaskan definisi advokasi. Menurutnya, secara sederhana advokasi adalah upaya merubah sesuatu dari yang belum baik menjadi baik. Advokasi ditunjukkan untuk mengubah kebijakan, kedudukan, dan program dari segala tipe institusi. 

Eka juga menjelaskan strategi advokasi adalah suatu cara yang cermat dan terorganisasi untuk melakukan pembelaan atau mendorong perubahan. 

Menurutnya, praktik advokasi banyak diarahkan ke sasaran, misalnya kebijakan atau regulasi pemerintah dapat diminta para disabilitas untuk disesuaikan dengan kebutuhan mereka. 

“Ketika kita berbicara soal advokasi ini adalah sebuah proses yang tidak bisa dilakukan secara instan, jadi dia harus terus ditingkatkan pemahamannya bagi anggota sehingga kita bisa harapkan Pelita melakukan advokasi baik secara organisasi maupun secara individu,” ujar Eka pada seminar.

Narasumber kedua Andi Kasni (Tuli) menjelaskan, strategi advokasi dapat dilakukan disabilitas dengan 4 cara, yaitu menulis blog atau artikel, storytelling, dokumentasi, dan kolaborasi dengan media (TV, koran, artis, dan lain-lain). 

Baginya, advokasi ibarat menjalankan sebuah perahu yang di mana terdapat banyak orang dengan tugas masing-masing. Untuk menjalankan perahu dengan baik, orang yang bertugas harus bekerja sama agar sampai tujuan.

“Keberpihakan itu tidak akan pernah berubah kalau kita tidak melakukan langkah-langkah advokasi. Jadi pastikan kita tetap semangat untuk mengadvokasi kebijakan-kebijakan atau regulasi-regulasi yang belum berpihak kepada penyandang disabilitas,” lanjut Eka. 

Salah satu peserta seminar Cintya Montolalu (disabilitas netra) berharap, adanya seminar ini dapat membuat disabilitas mengerti apa yang menjadi haknya dan dapat turut berpartisipasi dalam upaya advokasi hak-hak disabilitas di Indonesia.

“Tetap berjejaring dengan yang lain supaya teman-teman jadi diperkaya untuk pengetahuan tentang apa yang menjadi hak-hak teman-teman semua, supaya teman-teman jadi tahu apa yang harus diadvokasi,” ujar Cintya. (MG/Nadia)

Sumber: Liputan Sabtu 20 Agustus 2022

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.