BijakFun

Penderita Gangguan Penglihatan di Indonesia: Data, Penyebab, dan Upaya Penanggulangannya

Pelajari penyebab dan penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

1,051  views

KamiBijak.com, Hiburan - Gangguan penglihatan adalah masalah kesehatan signifikan di Indonesia yang mempengaruhi jutaan penduduk. Artikel ini membahas data terbaru, penyebab utama, dan upaya penanggulangan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Gangguan Penglihatan di Indonesia: Data dan Fakta Terbaru

Gangguan penglihatan dan kebutaan merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, mempengaruhi jutaan penduduk dan menurunkan kualitas hidup mereka. Menurut survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014–2016, sekitar 3 dari 100 orang berusia di atas 50 tahun mengalami kebutaan, yang setara dengan sekitar 1,6 juta orang.

Gangguan penglihatan menjadi isu kesehatan global yang signifikan, dengan sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia mengalami kondisi ini. Dari jumlah tersebut, 50% mengalami kebutaan total. Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia dalam jumlah penderita gangguan penglihatan, setelah India dan China.

Kongres APAO ke-39: Mengatasi Gangguan Penglihatan melalui Kolaborasi Global

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Kongres Asia-Pacific Academy of Ophthalmology (APAO) ke-39 di Bali, Kamis (22/2). Foto: kemkes.go.id

 

Untuk mengatasi permasalahan ini, Kongres Asia-Pacific Academy of Ophthalmology (APAO) ke-39 diselenggarakan di Bali pada 22 Februari 2024. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya berharap kongres ini dapat menghasilkan solusi efektif bagi penanganan gangguan penglihatan di berbagai negara. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antarnegara untuk meningkatkan perawatan mata secara global.

APAO berperan penting dalam memajukan bidang oftalmologi di wilayah Asia-Pasifik. Organisasi ini mengumpulkan profesional mata dari berbagai negara untuk mempromosikan pendidikan, pelatihan, dan kolaborasi di bidang kesehatan mata. Melalui konferensi, seminar, lokakarya, dan pelatihan, APAO memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar praktisi mata, dengan tujuan meningkatkan standar perawatan mata dan memperluas akses terhadap pendidikan oftalmologi berkualitas.

Presiden Kongres APAO ke-39, dr. Mohamad Sidik, menyatakan bahwa pertemuan ini sangat penting untuk memperluas wawasan ilmiah dalam perawatan mata. Dengan menghadirkan perkembangan ilmu pengetahuan terkini di bidang oftalmologi, kongres ini diharapkan menjadi pengalaman berharga dalam mengatasi permasalahan mata.

Penyebab Utama Gangguan Penglihatan di Indonesia

Ilustrasi penderita katarak.

 

Katarak: Penyebab Utama Kebutaan di Indonesia

Katarak menyumbang sekitar 81% dari kasus kebutaan di Indonesia. Penyakit ini umumnya terjadi pada usia lanjut, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain, seperti cedera mata atau kondisi medis tertentu.

Kelainan Refraksi: Miopia, Hipermetropia, dan Astigmatisme

Kelainan refraksi, seperti miopia (rabun jauh), hipermetropia (rabun dekat), dan astigmatisme (silinder), juga menjadi penyebab gangguan penglihatan. Kondisi ini dapat dikoreksi dengan kacamata atau lensa kontak.

Glaukoma: Ancaman Kerusakan Saraf Optik

Glaukoma adalah penyakit mata yang dapat menyebabkan kerusakan saraf optik dan kebutaan permanen jika tidak ditangani. Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma.

Retinopati Diabetik: Komplikasi Diabetes yang Mengancam Penglihatan

Retinopati diabetik merupakan komplikasi dari diabetes yang mempengaruhi pembuluh darah di retina, berpotensi menyebabkan kebutaan. Kontrol gula darah yang baik dapat membantu mencegah kondisi ini.

Upaya Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia

Untuk mengatasi masalah gangguan penglihatan, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan Peta Jalan Penanggulangan Gangguan Penglihatan di Indonesia tahun 2017–2030. Beberapa strategi yang dilakukan antara lain:

  • Peningkatan Akses Layanan Kesehatan Mata: Pengembangan Vision Center di fasilitas kesehatan primer untuk menyediakan layanan kesehatan mata yang terintegrasi.
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan Mata: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan mata rutin dan pencegahan gangguan penglihatan.
  • Pelatihan Tenaga Kesehatan: Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam mendeteksi dan menangani gangguan penglihatan.

Pentingnya Pemeriksaan Mata Rutin

Deteksi dini gangguan penglihatan sangat penting untuk mencegah penurunan kualitas hidup dan produktivitas. Masyarakat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti usia lanjut, riwayat keluarga dengan gangguan mata, atau penyakit kronis seperti diabetes.

Kesimpulan

Gangguan penglihatan di Indonesia adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan kolaborasi dari berbagai pihak. Dengan upaya kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia dapat menurun secara signifikan, meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas penduduk. (Restu)

Sumber: kemkes.go.id