![](https://asset.kamibijak.com/images/large/e1eeb4c22f96d290a95d87690f157d14.jpg)
Penyandang Disabilitas Lebih Rentan Terkena Penyakit Komorbid, Ini Alasannya
Penyandang disabilitas lebih rentan terhadap penyakit komorbid. Temukan penyebab dan cara mengurangi risikonya
KamiBijak.com, Hiburan - Pernahkah Anda berpikir bahwa penyandang disabilitas memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan individu lainnya? Tantangan akses layanan kesehatan, keterbatasan mobilitas, dan kurangnya skrining medis menjadi faktor utama yang meningkatkan kemungkinan mereka mengalami penyakit komorbid. Berdasarkan laporan National Institute of Health (NIH), penyandang disabilitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami dua atau lebih penyakit kronis secara bersamaan, terutama karena keterbatasan mobilitas dan akses layanan kesehatan yang terbatas. Selain itu, data dari American Association on Intellectual and Developmental Disabilities (AAIDD) menunjukkan bahwa prevalensi penyakit seperti diabetes dan kolesterol tinggi lebih besar pada kelompok ini dibandingkan populasi umum. Dengan memahami faktor risiko ini, kita dapat menemukan strategi efektif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Mengapa Penyandang Disabilitas Lebih Rentan Terhadap Penyakit Komorbid?
Penyandang disabilitas sering menghadapi tantangan dalam mengakses layanan kesehatan, sehingga risiko mereka terkena penyakit komorbid lebih tinggi dibandingkan individu non-disabilitas. Selain faktor fisik, keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari dan kurangnya pelayanan kesehatan preventif berperan besar dalam kondisi ini.
Menurut NIH, banyak penyandang disabilitas mengalami multimorbiditas, dengan lebih dari 40% di antaranya memiliki dua atau lebih kondisi kronis seperti diabetes dan hipertensi. Sebuah penelitian pada 2021 menunjukkan bahwa penyandang disabilitas intelektual memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dibandingkan populasi umum. Masalah ini diperburuk oleh keterbatasan mobilitas, kesulitan mendapatkan layanan medis yang berkualitas, dan kurangnya skrining kesehatan secara rutin.
Kualitas Layanan Kesehatan yang Tidak Merata
Meski lebih sering menggunakan layanan kesehatan, penyandang disabilitas masih mengalami diskriminasi dalam pelayanan medis. Beberapa tantangan utama yang mereka hadapi meliputi:
- Kesulitan akses ke fasilitas kesehatan
- Kurangnya tenaga medis yang terlatih dalam menangani pasien disabilitas
- Minimnya pelayanan skrining dan pencegahan penyakit
Hubungan Antara Disabilitas dan Skrining Kesehatan
Penelitian yang diterbitkan oleh NIH menunjukkan bahwa perempuan dengan disabilitas berat memiliki tingkat skrining kanker serviks yang lebih rendah dibandingkan mereka dengan disabilitas ringan. Begitu pula dalam skrining kanker payudara, terdapat hubungan berbentuk pola V terbalik, di mana perempuan dengan disabilitas sedang memiliki tingkat skrining yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki disabilitas atau mereka yang memiliki disabilitas berat.
Disabilitas Intelektual dan Risiko Kolesterol Tinggi
Sebuah studi dari AAIDD pada tahun 2021 menemukan bahwa penyandang disabilitas intelektual lebih rentan mengalami kolesterol tinggi. Penyebab utamanya meliputi:
- Obesitas yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum
- Kurangnya aktivitas fisik
- Pola makan yang kurang sehat
Kolesterol tinggi ini meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Penyandang Disabilitas dan Risiko Diabetes
Diabetes juga menjadi penyakit yang lebih umum di kalangan penyandang disabilitas, terutama mereka yang mengalami gangguan intelektual dan perkembangan. Menurut penelitian de Winter dkk (2015), 12,5% lansia dengan disabilitas intelektual memiliki diabetes, lebih tinggi dibandingkan populasi umum yang hanya 9,1%.
Beberapa faktor yang menyebabkan risiko diabetes lebih tinggi pada penyandang disabilitas antara lain:
- Obesitas
- Kurangnya aktivitas fisik
- Hipertensi
- Kurangnya akses terhadap makanan sehat
Studi lain pada 2011 juga mencatat bahwa 18,5% penyandang disabilitas intelektual memiliki diabetes, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hanya 3,7% pada populasi umum.
Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Penyakit Komorbid?
Untuk mengurangi risiko penyakit komorbid pada penyandang disabilitas, beberapa langkah penting yang bisa dilakukan antara lain:
Sebagai contoh, di beberapa negara telah diterapkan program layanan kesehatan inklusif yang memberikan skrining gratis dan edukasi kesehatan bagi penyandang disabilitas. Di Indonesia, beberapa rumah sakit telah mulai menyediakan layanan kesehatan khusus yang lebih mudah diakses oleh penyandang disabilitas, termasuk konsultasi online dan pemeriksaan kesehatan rutin dengan tenaga medis yang terlatih dalam menangani kebutuhan khusus mereka.
- Meningkatkan Akses Kesehatan: Fasilitas kesehatan harus lebih inklusif dengan tenaga medis yang terlatih untuk menangani pasien disabilitas.
- Mendorong Skrining Rutin: Pemerintah dan tenaga medis harus aktif dalam memberikan layanan skrining untuk mencegah penyakit kronis.
- Pola Hidup Sehat: Edukasi mengenai pola makan sehat dan pentingnya aktivitas fisik harus lebih diperhatikan.
- Kebijakan Inklusif: Regulasi kesehatan harus memastikan bahwa penyandang disabilitas mendapatkan perawatan yang sama dengan populasi umum.
Kesimpulan
Penyandang disabilitas memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit komorbid akibat keterbatasan dalam akses layanan kesehatan, kurangnya kesadaran akan pentingnya skrining, serta faktor gaya hidup. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya kolektif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan layanan kesehatan yang setara dan berkualitas. (Restu)
Sumber: liputan6.com
Video Terbaru
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/6d509fff130837718245b9f2e9baffa8.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/4f723038022cd25e6d79559e39010cf1.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/0489489523d8152a435bdf6ce280da44.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/76a0023c32730007fe92db36bcc32506.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/1570098134-h-100-aryani-bunawan-for-slidegossip-com-10.gif)
MOST VIEWED
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/6d509fff130837718245b9f2e9baffa8.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/4f723038022cd25e6d79559e39010cf1.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/2022a88d52750f11d3b27ef201fa5078.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/76a0023c32730007fe92db36bcc32506.jpg)
![](https://asset.kamibijak.com/images/large/0489489523d8152a435bdf6ce280da44.jpg)