BijakFun

Peran Biarawati dalam Menjangkau yang Tak Terjangkau di Panti Asuhan

Peran para biarawati dalam menjangkau yang tak terjangkau di Panti Asuhan Bhakti Luhur Saumlaki.

KamiBijak.com, Hiburan - Seorang biarawati senior (44) yang biasa disapa Suster Yohana Eko, ALMA telah mengabdikan diri untuk menjaga anak-anak disabilitas selama 23 tahun di Panti Asuhan Bhakti Luhur Saumlaki, Tanimbar, Maluku. 

Panti Asuhan Bhakti Luhur Saumlaki telah berdiri sejak tahun 1962 dan memiliki sebuah visi yakni “Menjangkau yang Tak Terjangkau”. Visi tersebut memiliki tiga misi khusus, yaitu misi amal, pendidikan, dan kesehatan. Pada tahun 2001, Suster Yohana mulai bergabung ke dalam kepengurusan panti hingga menjadi ketua panti pada saat ini berkat kepercayaan orang lain atas dirinya. 

Panti asuhan itu tidak hanya menerima pelayanan untuk anak terutama anak disabilitas yang miskin, telantar, dan terpinggirkan, atau menampung untuk memberikan akomodasi. Namun, panti asuhan juga bertugas untuk merehabilitasi.

Di sana anak-anak ada mulai berusia 5 bulan hingga 46 tahun. Panti Asuhan Bhakti Luhur Saumlaki pun memiliki sekolah yang lengkap dari jenjang pendidikan luar biasa dari SD sampai SMA. Setiap ruangan belajar berisikan delapan murid dan dibagi per jurusan khusus untuk disabilitas netra, Tuli, intelektual, daksa dan autis. Tenaga pengajar ada 15 orang yang terlatih dalam menangani masing-masing kebutuhan anak disabilitas.

Menurut Suster Yohana, perspektif orang tua yang masih menganggap anak disabilitas adalah suatu beban padahal sebenarnya anak-anak itu spesial yang bisa dikembangkan dan membuat bangga di masa depan, misalnya anak asuhan bernama Modesta Angwar Mase yang berumur 17 tahun ini pernah meraih juara lomba lari nasional di Makassar waktu tahun 2017. 

Kebanyakan orang tua cenderung berpasrah diri dengan kondisi anak disabilitas tersebut. Maka, Suster Yohana berusaha memberikan sudut pandang baru, bahwa para anak spesial yang awalnya dianggap beban oleh orang tuanya, suatu hari nanti bisa menjadi kebanggaan. Kehadiran Suster Yohana di Tanimbar sebagai pemerhati anak disabilitas, layaknya sebuah pelita di gelapnya malam yang menjadi penjaga secercah sinar harapan pada diri anak-anak spesial yang berada di sudut Timur Indonesia. (Restu)

Sumber: daaiplus.com

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
 
Follow kami juga di sini:
 
 
Terima kasih sudah menonton.

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.