KabarBijak

Perlunya Berhati-Hati dalam Bermain Media Sosial Bagi Kaum Disabilitas

Kaum disabilitas perlu selektif dalam bermain media sosial .

4,238  views

Kamibijak.com, Infosiana – Roswita Oktavianti selaku Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, mengatakan bahwa anak-anak kaum disabilitas (down syndrome) harus percaya diri dan tidak usah takut untuk memiliki media sosial (medsos). 

Hal tersebut disampaikan pada webinar yang berjudul "Bijak Berkomunikasi dan Berinteraksi di Dunia Maya bagi Penyandang Disabilitas Intelektual" yang diadakan oleh Komunitas Peduli Down Syndrome (KPDS) bersama Fakultas Ilmu Komunikasi Univesitas Tarumanagara (Untar) dan Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar. 

"Memiliki akun medsos dan menunjukkan kegiatan sehari-hari, justru akan mengedukasi sekaligus menyadarkan pengguna internet tentang keberadaan anak-anak down syndrome," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).

Namun, tetap ada yang ahrus diperhatikan oleh anak-anak down syndrome dalam membuat akun medsos, yaitu, harus siap mental ketika menghadapi haters, perundungan (bullying), dan dislike (tidak suka) dari pengikutnya. Hal inilah yang harus diperhatikan oleh orang tua dan pengasuh dalam konten yang akan diunggah. 

Ia mengatakan, jika tujuan dari bermedia sosial itu ingin meningkatkan kesadaran terkait keberadaan anak-anak down syndrome di internet, maka konten yang diunggah perlu menarik, menghibur, dan bermanfaat. 

Anita Ratnasari, selaku Anggota dari Divisi Pengembangan KPDS mengatakan, orangtua dari anak-anak down syndrome memiliki tantangan yang besar untuk menghadapi kehidupan di dunia maya. 

"Orangtua dan anak-anak disabilitas intelektual perlu mendapat bekal bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi di dunia maya karena mereka akan menjadi harapan dan tumpuan bagi bangsa Indonesia, kita perlu mempersiapkan agar mereka juga bisa maju dan bermartabat," ujarnya. 

Salah satu peserta, Apri Kuncoro dari SLB Putra Manunggal Gombang juga berpesan untuk teman-teman disabilitas intelektual agar menyaring pertemanan mereka. Jika merasa risih kita bisa menolak atau memblokir pertemanan. 

"Kita perlu selektif memilih teman di media sosial karena akan membawa dampak pada proses pendewasaan anak-anak," ujarnya. 

Berdasaran survei, sebanyak 24 dari 25 kaum disabilitas intelektual memiliki medsos. Hal ini menunjukkan bahwa mereka anak-anak disabilitas intelektual juga bermain medsos. (MG/Alissa)

Sumber : kompas.com 

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.