Pohon Natal Ramah Lingkungan di Denpasar, Memberikan Kesan yang Istimewa

KamiBijak.com, Hiburan – Salah satu Gereja Protestan di Indonesia, memanfaatkan batok kelapa dan barang-barang bekas untuk membuat pohon natal. Gereja Protestan Bagian Barat Maranatha Denpasar atau biasa disebut dengan GPIB Maranatha, memberikan aksi yang cukup menarik. 

Aksi ini dapat menghemat biaya produksi pembuatan pohon natal. Selain itu, menggunakan batok kepala dan barang bekas merupakan aksi ramah lingkungan. 

“Dari anggaran Rp 8 juta, pohon natal ini hanya menghabiskan biaya Rp 300 ribu saja,” kata pembuat pohon natal di GPIB Maranatha Denpasar, Todi WD, dilansir dari kumparan.com.

Menurut Todi, pohon natal yang mencapai ketinggian empat meter ini dibuat menggunakan daun bekas dari dua pohon natal yang sudah tidak digunakan lagi. Sisi luarnya, dikelilingi batok keoala yang dipasangkan masker. 

Untuk maskernya sendiri, ia menggunakan masker baru dengan jumlah 70 buah sama dengan batok kepalanya. 

“Konsepnya saya ingin menunjukkan bahwa sekarang masih COVID-19, meski sudah dibebaskan untuk tidak pakai masker, tapi harus tetap pakai masker untuk jaga kesehatan,” ungkapnya.

Ia sendiri memiliki pengalaman selama 20 tahun dalam pembuatan pohon natal. Konsep pohon natal unik ini lahir dari keresahannya terhadap lingkungan di sekitar. 

Dahulu, Todi pernah membuat pohon natal dari kemasan air mineral. Ide tersebut lahir karena terlalu banyak sampah yang dihasilkan setiap ada acara gereja. Todi juga mengaku pernah membuat pohon natal dari kotak nasi bekas.

Todi menjelaskan, pohon natal memberikan makna Umat Kristen yang sedang merayakan Hari Raya Natal. “Masyarakat yang lewat di depan gereja juga bisa menikmati indahnya phon natal. Pohon ini dipajang hingga Januari mendatang,” kata Todi. (MG/Galuh)

Sumber: kumparan.com

Follow kami juga di sini: