Pria di Sorong Culik dan Perkosa Wanita Disabilitas, Korban Ditemukan Mengenaskan

KamiBijak.com, Infosiana - Tindakan keji terjadi di Sorong, Papua barat daya saat seorang berinisial H (30) menculik dan memperkosa wanita cacat berinisial UT (25). Korban ditemukan dalam keadaan mengerikan setelah ditinggalkan oleh pelaku. Kasus ini sangat menyayat hati serta menekankan perlunya perhatian lebih terhadap keselamatan kelompok rentan.

Kronologis Kasus Penculikan dan Pemerkosaan

Setelah menghilangkan jejak dan dicurigai diculik oleh H pada tanggal 2 September 2023, UT dilaporkan hilang sekitar jam 11.30 WIT. Pemeriksaan kasus segera dilakukan keluarga pun ikut melapor kepada pihak yang berwajib.

Polres Sorong Kota pun mulai mencari setelah 6 hari, pada tanggal 15 September, sabtu, sekitar pukul 12: 28 WIT, korban dilaporkan sudah ditemukan di Belakangi Bukit Belagri. Dengan kondisi yang mengenaskan.

Keterangan AKP Abdul Aziz, Korban ditemukan di tengah semak belukar tanpa busana dan tertutupi rerumputan dan ranting pohon, sepertinya pelaku telah berusaha bersembunyi dan menjaga jejak kejahatannya.

Permohonan dan Pelaku yang Ditangkap serta Penangkapan yang Sepihak

Pada tanggal 14 September, sehari sebelum korban ditemukan, polisi sudah berhasil menangkap pelaku H. Hingga pemeriksaan awal, H mengakui sudah Jalani hubungan badan dengan korban sebelum meninggalkan di lokasi.

Kapolres Sorong Perkotaan Yudianto mengungkapkan, pelaku terlihat bingung karena bercampur baur antara memberikan keterangan. Klaim sebelumnya dia katakan meninggalkan korban di suatu tempat, ternyata dia tanam di jurang. Polisi masih mendalami lebih dalam tentang motif dan sepuluh detail tentang kejadian kejahatan yang dilakukan pelaku.

Kondisi Korban dan Tindak Lanjut Kasus

Setelah menerima perawatan intensif di rumah sakit, korban langsung dibawa ke rumah sakit. Begitu korban pulang, pihak berwenang sudah menyiapkan visum dan analisis lain untuk memperkuat pembuktian kejahatan atas si pelaku.

Tindak pidana pelecehan ini sudah menjadi isu utama bagi masyarakat serta menimbulkan reaksi dari penggiat perempuan dan kaum difabel. Dituntut dengan berbagai pembelaan untuk memperoleh keadilan bagi korban dan memberikan hukuman berat kepada si pelaku

Kesimpulan

Kasus ini menegaskan pentingnya perlindungan terhadap semua orang terutama orang cacat. Peristiwa yang sangat tragis ini haruslah diingat karena kekerasan terhadap perempuan harus diakui dan mendapat perhatian besar dari para penegak hukum serta masyarakat.

Diharapkan setiap orang mulai berubah dari pola pikir yang usang, di mana pelaku seharusnya dihadapkan dengan sanksi yang tidak mengenakan, serta adanya pencegahan di jenjang yang lebih tinggi bagi semua orang. (Restu)

Sumber: news.detik.com