
Gaji Besar vs Work-Life Balance: Mana yang Harus Kamu Prioritaskan?
Temukan panduan untuk menyesuaikan kariermu dengan nilai dan kebutuhan pribadi tanpa harus mengorbankan kesehatan mental.
KamiBijak.com, Hiburan - Teman-teman pembaca di sini, siapa nih yang tidak ingin memiliki gaji besar? Deretan angka di rekening yang makin panjang bisa membuka banyak pintu, misalnya liburan ke luar negeri, skincare impian, sampai cicilan rumah pertama. Namun di balik godaan itu, ada sesuatu yang tak kalah berharga dan sering kali terabaikan, yakni waktu untuk diri sendiri.
Di tengah ambisi mengejar karier cemerlang, hal-hal sederhana seperti tidur cukup, makan tanpa terburu-buru, atau hangout bareng teman bisa terasa seperti kemewahan. Ketika work-life balance terganggu, bahkan scroll media sosial pun terasa penuh rasa bersalah. Maka, pertanyaan pun muncul: antara gaji besar atau hidup yang lebih seimbang, mana yang sebaiknya diprioritaskan?
Keseimbangan antara hidup dan kerja itu penting. (Foto : Dok Pasadena Villa)
Kenali Tujuanmu dalam Bekerja
Sebelum membuat keputusan, penting untuk bertanya pada diri sendiri: “Apa sebenarnya tujuan utama aku bekerja?” Apakah demi stabilitas keuangan, mengejar gaya hidup tertentu, mencari pengalaman, atau hanya sekadar bertahan hidup?
Setiap orang punya prioritas yang berbeda dan tidak ada jawaban benar atau salah. Tapi dengan memahami motivasi dasarmu, kamu akan lebih mudah menentukan arah karier yang sesuai tanpa harus terus-menerus merasa dikejar standar orang lain.
Apakah Gaji Besar Selalu Berarti Bahagia?
Jawabannya: tidak selalu. Memiliki penghasilan tinggi memang memberikan rasa aman dan prestise, tapi jika dibayar dengan stres berlebihan, waktu istirahat yang minim, dan hubungan sosial yang mulai renggang, apakah itu masih sepadan?
Banyak orang dengan karier cemerlang tetap merasa hampa karena kehilangan waktu untuk diri sendiri. Jadi penting untuk terus mengevaluasi: apakah kebahagiaanmu bergantung pada nominal gaji atau kualitas hidup yang kamu jalani?
Work-Life Balance Bukan Tanda Malas
Masih banyak yang menganggap bahwa mengejar keseimbangan hidup berarti kurang ambisius. Padahal, justru dengan menetapkan batasan yang sehat antara kerja dan kehidupan pribadi, seseorang bisa menjadi lebih fokus, produktif, dan punya energi untuk berkembang jangka panjang.
Keseimbangan bukan berarti santai terus, tapi tentang tahu kapan harus gas, dan kapan harus rem.
Apakah Bisa Dapat Keduanya?
Jawabannya: bisa, asal realistis. Kini, semakin banyak perusahaan yang menawarkan fleksibilitas kerja tanpa harus memotong gaji. Beberapa orang juga memilih meniti karier dengan beban awal yang berat, tapi punya tujuan jangka panjang untuk hidup lebih santai.
Yang penting adalah perencanaan yang matang dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
Dengarkan Tubuh dan Pikiranmu
Burnout itu nyata. Jika kamu mulai merasa lelah tanpa sebab, kehilangan semangat, atau merasa kosong meski gaji dan jabatan oke, itu mungkin tanda kamu perlu rehat. Gaji besar tidak akan terasa nikmat jika dijalani dengan tubuh yang lelah dan pikiran yang kusut.
Intinya, karier yang ideal bukan cuma soal pendapatan, tapi juga tentang keberlanjutan hidup yang bahagia dan bermakna. (Restu)
Sumber : Cosmopolitan Indonesia
Video Terbaru




MOST VIEWED




