Rizky Mulia Sari Harahap Guru Disabilitas yang Gigih Mendidik Generasi Bangsa

KamiBijak.com, Hiburan - Rizky Mulia Sari Harahap, S.Pd. adalah bukti bahwa keterbatasan fisik tidak dapat menghentikan siapa pun untuk mengejar impian mereka atau berkontribusi kepada masyarakat. Selama masa jabatannya sebagai guru di MTsN (Madrasah Tsanawiyah Negeri) Serdang Bedagai, Sari, yang akrab disapa, sangat dihormati karena dedikasi dan hasratnya dalam mendidik masa depan bangsa.

Semangat Tak Kenal Menyerah di Tengah Tantangan

Sari lahir dengan disabilitas di tangan kirinya. Namun, dia mengejar pendidikan dan karier sebagai guru. Karirnya dimulai sebagai guru paruh waktu di MTsN Serdang Bedagai. Dia mengajar sambil mengenakan prostetik tangan dari stainless steel, tetapi kemudian memutuskan bahwa lebih mudah untuk mengajar dan berinteraksi dengan siswa tanpa alat tersebut.

Ketekunannya membuahkan hasil pada tahun 2018 ketika dia lulus ujian seleksi calon Pegawai Negeri Sipil. Pada Maret 2019, dia dipekerjakan sebagai PNS atau guru pegawai negeri di bawah Kementerian Agama dan mulai mengajar di MTsN Serdang Bedagai pada 1 Juni 2019.

Mengajar dengan Teknologi dan Emosi

Sari mengajar IPA dan dia adalah seorang sarjana Kimia Unimed angkatan tahun 2012. Dia menerapkan metode pengajaran yang menggunakan alat bantu seperti laptop dan proyektor. Di awal pertemuan, siswa masih merasa tidak percaya dengan Sari, tetapi setelah beberapa waktu, mereka merasa nyaman dengan Sari setelah dia mengajar dengan penuh kasih sayang.

“Saya selalu menerapkan kerja ikhlas dan doa dalam mengajar. Keterbatasan fisik tidak boleh menjadi hambatan untuk berkontribusi,” kata Sari dalam wawancara 17 Februari 2025 yang lalu.

Mempersiapkan Perjalanan Terjauh Yang Penuh Makna

Dia melakukan perjalanan setiap hari sekitar 30 km dari tempat tinggalnya di dusun 11 Bangun Sari, Kec. Tanjung Morawa, kab. Deli Serdang. Dia pergi dengan transportasi umum. Sari terlihat penuh semangat meskipun hari-harinya sibuk.

Sebagai seorang ibu dengan dua anak yakni Syaqila dan Gibran, Sari ingin membuktikan bahwa kekurangan fisik bukanlah halangan untuk berkompetisi. Rekan guru dan anak didik memberikan dukungan yang sangat besar untuk Sari maju dan berkarir lebih jauh.

Ustadzah Sari telah banyak membantu pesannya dengan semangat positif hingga anak didiknya sangat mencintainya. Beliau memiliki segudang prestasi yang teramat sangat membanggakan, seperti berkontribusi sebagai ketua di beberapa organisasi, menjadi sekretaris, serta mengikuti berbagai kegiatan lainnya yang sangat membanggakan. Ustadzah Sari juga sering mengajak kami berdiskusi tentang hal baru di luar jam pelajaran yang menyenangkan. Jam-jam belajar yang dipimpin dengan beliau berlangsung dengan sangat menyenangkan.

Pengakuan dan Inspirasi bagi Generasi Muda

Di sisi yang berbeda, Ustadzah Sari menunjukkan di mana batas kemampuan dan empati itu. “Latihan mengajar yang saya ambil di Malaysia cukup ekstrem. Dosen saya menerapkan aturan pelatihan dilaksanakan di luar ruangan. Saya sangat kagum pada cara pengajaran di sana,” ungkapannya. Saat ini Ustadzah Sari harus menduduki jabatan fungsional yang berhubungan dengan administrasi pendidikan yakni guru besar.

Semangat Tanpa Batas

Beliau mengungkapkan Sari juga banyak berkontribusi di dalam kelas. Ada dua hal penting sesuai dengan keterangan narasumber yang dapat disimpulkan. Pertama, Lulusan luar negeri tidak serta merta dapat mencapai kesuksesan di sini. Saya rasa ada banyak faktor yang mempengaruhi ini. Kedua, Sari sangat percaya diri mengekspresikan diri dan pandangannya di dalam media. (Restu)

Sumber: kemenag.go.id

Saksikan video lebih lanjut di YouTube