Sejarah Dan Asal-Usul Hari Wayang Nasional

KamiBijak.com, Infosiana – 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Hari Wayang Nasional adalah kesempatan untuk menghormati dan merayakan kekayaan budaya ini yang telah menjadi bagian integral dari sejarah dan identitas bangsa Indonesia. Tahun ini, peringatan jatuh pada hari Selasa, 7 November 2023.

Dengan memperingati dan mengucapkan “selamat hari wayang nasional”  adalah bentuk menyatakan apresiasi dan dukungan terhadap seni wayang yang telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia. 

Selain itu, Ini cara sederhana untuk ikut berkontribusi dalam memperkuat keberlanjutan dan penghargaan terhadap seni wayang, serta menyebarkan pesan tentang pentingnya melestarikannya kepada generasi muda di Indonesia.

Hari Wayang Nasional mungkin belum akrab di telinga masyarakat Indonesia, karena belum lama ditetapkan oleh presiden. Lantas bagaimana asal-usul Hari Wayang Nasional ini? Simak ulasan di bawah ini, yang dikutip dari berbagai sumber.

Peringatan Hari Wayang Nasional menjadi momentum untuk menyadarkan masyarakat Indonesia atas salah satu kebudayaan bangsa, yaitu wayang, sebagaimana dilansir dari laman SMADATA.

Selama ini, wayang telah tumbuh dan berkembang menjadi aset budaya nasional dengan nilai yang sangat berharga dalam pembentukan karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Sehingga penetapan Hari Wayang Nasional bertujuan untuk meningkatkan rasa kecintaan masyarakat terhadap wayang.

Hal ini merupakan momen penting dalam kalender budaya Indonesia. Penetapan ini didasarkan pada pengakuan UNESCO yang menjadikan wayang sebagai "Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity" pada tanggal 7 November 2003, yang kemudian mendapat peringkat lebih lanjut dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO dengan judul "The Wayang puppet theater" pada 4 November 2008.

Dikutip dari "Majalah Adiluhung Edisi 21: Wayang Keris, Batik, dan Kuliner Tradisional", pada awal tahun 2000-an terjadi ketegangan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia yang mengisyaratkan bahwa Malaysia hendak mengklaim wayang menjadi budayanya. Mengetahui hal tersebut, pihak Indonesia segera bertindak cepat untuk mematenkan wayang sebagai budaya Indonesia.

Akhirnya pihak UNESCO pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai warisan budaya Indonesia yang diwakili oleh Ki Manteb Sudharsana di Paris. Berawal dari hal itu lah kemudian ditetapkan pula sebagai Hari Wayang Dunia.

Namun, ketika itu masih ada beberapa pihak Indonesia yang belum puas dan menginginkan adanya penetapan Hari Wayang Nasional. Beberapa pihak, seperti PEPADI, SENAWANGI, PEWANGI, UNIMA Indonesia, APA, dan ASIA WANGI mengajukan permohonan penetapan hari tersebut kepada pemerintah.

Setelah melalui proses panjang, akhirnya pada tanggal 7 November, Presiden RI Joko Widodo menyetujui tanggal 7 November sebagai Hari Wayang Nasional. Hal itu didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2018. Akan tetapi Hari Wayang Nasional bukanlah hari libur nasional.

Dilansir dari situs Jendela Kemdikbud, wayang merupakan seni edipeni adiluhung yang artinya tidak hanya indah tetapi juga mengandung nilai-nilai keutamaan hidup.

Penetapan Hari Wayang Nasional menjadi momentum puncak kesadaran masyarakat Indonesia dalam melestarikan dan mengkaji wayang dalam mewujudkan kebudayaan nasional yang dinamis dan modern.

Hari Wayang Nasional diharapkan dapat menjadi pendorong masyarakat, terutama yang terjun dalam dunia pewayangan untuk meningkatkan apresiasi sekaligus menjadi sarana pembentukan jati diri dan karakter bangsa.

Tidak hanya sebagai hiburan, akan tetapi wayang juga berperan sebagai media komunikasi, penyampai tradisi, serta penyebar nilai-nilai, bahkan berhasil dalam penyebarluasan ajaran agama Hindu dan Islam di Indonesia. Begitulah sejarah Hari Wayang Nasional yang perlu ketahui masyarakat Indonesia.(Rafly/MG)

Sumber: detik.com

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.