Sejarah Hari Kebebasan Pers Sedunia dan Beberapa Kegiatan yang Diselenggarakan Oleh AJI
Sejarah WPFD dan rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Independen di 12 kota.
Kamibijak.com, Infosiana – Sidang Umum Perserikatan Bangsa-bangsa di tahun 1993, menetapkan 3 Mei sebagai hari untuk memperingati prinsip dasar kemerdekaan pers, demi mengukur kebebasan pers di seluruh Internasional. Dan juga demi mempertahankan kebebasan media dari serangan atas independensi dan memberikan penghormatan kepada para jurnalis yang meninggal dalam menjalankan profesinya.
Hari Kebebasan Pers Sedunia atau yang biasa disebut World Press Freedom Day (WPFD) menjadi momentum untuk meningkatkan pemerintah untuk menghormati komitmennya terhadap kemerdekaan pers, termasuk mempromosikan prinsip-prinsip dasar kebebasan pers dan untuk memberikan penghormatan kepada para wartawan yang gugur dalam tugas.
Dalam catatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, sejak tahun 1996 terdapat 12 kasus pembunuhan jurnalis, dan 8 kasus diantaranya belum tuntas dan tidak diadili, diantaranya;
1.Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin (jurnalis Harian Bernas di Yogyakarta, 16 Agustus 1996)
2.Naimullah (jurnalis Harian Sinar Pagi di Kalimantan Barat, ditemukan tewas pada 25 Juli 1997)
3.Agus Mulyawan (jurnalis Asia Press di Timor Timur, 25 September 1999),
4.Muhammad Jamaluddin (jurnalis kamera TVRI di Aceh, ditemukan tewas pada 17 Juni 2003)
5.Ersa Siregar, jurnalis RCTI di Nangroe Aceh Darussalam, 29 Desember 2003)
6.Herliyanto (jurnalis lepas tabloid Delta Pos Sidoarjo di Jawa Timur, ditemukan tewas pada 29 April 2006)
7.Adriansyah Matra’is Wibisono (jurnalis TV lokal di Merauke, Papua, ditemukan pada 29 Juli 2010)
8.Alfred Mirulewan (jurnalis tabloid Pelangi, Maluku, ditemukan tewas pada 18 Desember 2010).
Setelah kejadian kasus pertama yang dialami oleh Udin, Presiden Indonesia BJ Habibie mengesahkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers yang mencabut wewenang pemerintah untuk menyensor dan membredel pers pada 23 September 1999. Tetapi, faktanya profesi jurnalis masih menjadi salah satu profesi yang paling terancam di Indonesia.
AJI Indonesia telah melakukan pemantauan kasus kekerasan terhadap jurnalis sejak tahun 1997, terdapat setidaknya 30 kasus per tahun. Menurut data World Press Freedom Index 2015 bahwa Indonesia berada di posisi merah, ranking 138 dari 180 negara.
Dalam rangka memperingati WPFD 2021, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menyelenggarakan rangkaian kegiatan di 12 kota dan satu kegiatan nasional bertema “Let Journalist be Journalist”. Diantaranya sebagai berikut;
1.Padang
Webinar “Ancaman Kekerasan Terhadap Jurnalis dan Pentingnya Keamanan Digital” pada 19 April 2021
Dialog dengan Kapolda Sumbar, Irjen Toni Harmanto pada 20 April 2021
Webinar “Ekspedisi ke Pelosok Negeri, sebuah Ekspresi” Kemerdekaan Pers pada 3 Mei 2021 Pukul: 16.00 WIB-selesai.
Poster kampanye dukung Nurhadi dan lawan kekerasan terhadap jurnalis pada 1-4 Mei 2021.
Video testimoni melawan kekerasan terhadap jurnalis pada 1-4 Mei 2021.
Doa Bersama Online pada 1-4 Mei 2021.
Kampanye digital pada 1-4 Mei 2021.
Webinar “Jurnalis Indonesia, Media Internasional dan Digitalisasi Global” pada 7 Mei 2021.
2.Nasional
Serial webinar kebebasan pers pada 2-4 Mei 2021.
Peluncuran Catatan AJI Atas Situasi Kebebasan Pers Di Indonesia 2021 Dalam Rangka Hari Kebebasan Pers Dunia pada 3 Mei 2021.
Dan kota-kota lainnya, seperti Kediri, Surabaya, Semarang, Kendari, Mataram, Banda Aceh, Gorontalo, Manado, Yogyakarta, Balikpapan, dan Palembang. Untuk informasi lengkapnya, teman-teman bisa mengunjungi dan mengikuti media sosial @AJI.Indonesia. (FEB/MG)
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
Follow kami juga di sini:
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.
==============
TAG(S): hari kebebasan pers,kebebasan pers,hari kebebasan pers sedunia,aji,aliansi jurnalis independen,World Press Freedom Day,wpfd,disabilitas,media ramah disabilitas,kamibijak,kami bijak