BijakFun

Selain Prematur dan Berat Badan Rendah, Ini Penyebab Lain yang Tingkatkan Risiko Tuli Bayi

Tuli pada bayi terbagi menjadi dua jenis yakni tuli bawaan serta tuli saraf.

3,761  views

Kamibijak.com, Infosiana – Tuli atau gangguan pendengaran pada bayi dapat dikategorikan menjadi dua, yakni tuli bawaan (neonatus) yang disebabkan oleh penyebab genetis maupun non genetis serta tuli syaraf yang penyebabnya adalah penyakit atau kondisi medis tertentu pada masa bayi. Gangguan pendengaran yang dialami bayi akan menyebabkan gangguan wicara, bahasa, kognitif, serta masalah sosial dan emosional.


Tuli sendiri berarti kurang atau tidak adanya kemampuan mendengar seseorang secara sebagian atau keseluruhan, baik pada salah satu atau kedua telinga. Hal ini menyebabkan menurunnya persepsi kekerasan suara dan disertai ketidak jelasan dalam berkata-kata. 
Pada orang normal, ambang batas pendengaran adalah 1-10 desibel. Sedangkan pada teman tuli, terjadi peningkatan ambang batas pendengaran serta terganggunya proses persepsi suara dan proses pencapaian pengertian suatu percakapan.


Tuli atau penurunan kemampuan mendengar dapat mengganggu perkembangannya di kemudian hari. 
Menurut Anisar Apriliani, Peneliti dari Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Hasanuddin Makasar, penyebab bayi lahir dengan tuli bawaan adalah genetik, prematuritas, penyakit infeksi seperti TORCH, herpes simplex, tokso, dan penyakit infeksi lainnya, berat badan lahir rendah, serta bayi yang kuning. 
Sedangkan penyebab bayi menjadi tuli saraf (sensorineural) adalah meningitis, prematur, bayi kuning, berat badan lahir yang rendah, serta perawatan di NICU.


Selain disebabkan karena kedua hal tersebut, tuli pada bayi juga dapat disebabkan oleh hypoxia atau rendahnya kadar oksigen serta perkembangan organ yang tidak sempurna. Atau bisa juga karena ventilasi mekanik yang lama serta akibat konsumsi obat-obatan oktotoksik.
Untuk bayi yang dikategorikan memiliki berat badan lahir yang rendah, menurut standar WHO adalah bayi yang lahir dengan berat lahir dibawah 2.500 gram. Sedangkan menurut Join Community of Infant Hearing, bayi yang lahir dengan berat badan dibawah 1.500 gram lebih beresiko terkena gangguan pendengaran bayi baru lahir. (JN/MG)


Sumber: https://www.liputan6.com/disabilitas/read/4425102/prematuritas-hingga-berat-badan-rendah-jadi-faktor-risiko-tuli-pada-bayi-baru-lahir


#KabarBijak
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel 

Follow kami juga di sini: 
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom 
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram 
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

==============
TAG(S): tuli,penyebab tuli,penyebab tuli pada bayi,risiko tuli,faktor penyebab tuli pada bayi,risiko tuli pada bayi,tuli bawaan,tuli genetis,tuli syaraf,teman tuli,penyebab bayi tuli,ciri ciri bayi tuli,bayi tuli,reaksi bayi tuli,bayi tuli pertama kali mendengar,disabilitas,disabilitas tuli,info kesehatan,kesehatan bayi,tips kesehatan bayi,kamibijak,kami bijak