Semangat Barista Difabel Ikuti Kompetisi Indonesian Coffee Events 2020

Kamibijak.com, Infosiana. Indonesia Coffee Event 2020 Jakarta yang berlangsung dari tanggal 12-15 Februari 2020 di gedung SMESCO berlangsung sukses, tidak hanya dimeriahkan oleh barista saja, para pencinta kopi dari berbagai kalangan turut hadir dalam acara ini. Salah satunya Runner-up 1  Miss Indonesia 2019 asal Banten, Elisa Jonathan.

Menurutnya, coffeeshop saat ini sangat penting karena tidak hanya sebagai tempat minum kopi saja, banyak orang apalagi remaja milenial suka untuk mengunjungi coffeeshop karena kopi sudah menjadi sebuah gaya hidup untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Melalui kompetisi ICE 2020 di Jakarta, banyak barista dari berbagai daerah datang menjadi peserta kompetisi IBC maupun IbrC menunjukkan kebolehan mereka membuat kopi terbaik mereka. Menariknya, festival ICE 2020 juga dimeriahkan oleh barista penyandang disabilitas.

Salah satunya Muhammad Fahri, barista difabel asal Samarinda, Kalimantan Timur yang menjadi pemenang kompetisi ICE 2020 kategori Indonesia Brewers Cup Championship. Kepada kamibijak.com, dia menjelaskan untuk menjadi barista profesional adalah harus mempelajari semuanya dari awal, maksudnya mempelajari ilmu pembuatan kopi dari hilir sampai hulu, kemudian mempelajari basic pembuatan kopi terlebih dahulu, setelah itu memahami bagaimana cara menggunakan alatnya dan sebagainya.

“Yang pertama harus belajar, kita harus ikut kegiatan seperti sharing forum dan sebagainya untuk menambah ilmu sih, jadi jangan Cuma belajar dari satu pihak saja, tapi juga belajar dari pihak lain juga, karena sekarang banyak juga di youtube , instagram, dan media blogger juga banyak yang membahas kopiyang bisa jadi media pembelajaran juga,” ungkapnya.

Hadirnya barista disabilitas di ajang ICE 2020 seperti Muhammad Fahri direspon baik oleh para barista lain, seperti Mikael Jasin dari So So Good Coffee Company yang merespon baik barista disabilitas karena dengan hadirnya mereka menjadi inspirasi bagi barista lain yang bukan disabilitas untuk terus berusaha belajar dan berkompetisi menjadi barista yang semakin profesional.

“Bagus banget sih, kaya dia pernah bilang anyone can brew, jadi dia selalu bilang walaupun disable tapi dia ganti dari disabilitas jadi abilitas, jadi dengan kekurangannya bisa nunjukkin ke orang lan kalo dia aja bisa apalagi lu orang gitu kan. Kaya jangan ngebiarin antara disabilitas atau keadaan kita yang kurang beruntung berhentiin kita untuk belajar dan berkompetisi. Jadi bagus banget,” ucapnya.

Angga dari Shoot in the Head Coffee in Roastery juga merespon baik hadirnya barista disabilitas, dia salut dengan kehadiran mereka dan berkompetisi dengan barista-barista lain selama mereka memenuhi kriteria sebagai peserta dan mampu untuk mengikuti rules and regulation.

“Saya tidak menyebut itu sebagai kekurangan, dia tuh punya kekurangan tapi dia tidak menganggapnya sebagai kekurangan, kelebihan yang dimiliki mereka adalah dia merasa disabilitas tapi juga bisa ikutan kompetisi dengan peserta yang tidak disabilitas,” ucapnya kepada kamibijak.com.

Diharapkan melalui festival ICE 2020 dan ajang festival kopi berikutnya diharapkan menjadi ajang kompetisi para barista dan tidak menjadi penghalang barista disabilitas untuk berkopetisi secara sportif dan mampu memberikan inspirasi bagi barista lain untuk tetap berusaha dan tidak menyerah dengan tantangan yang dimilikinya, serta dapat membangun komunitas baru tanpa melihat kekurangan fisik yang dimiliki seseorang.

Sumber: Tim Liputan kamibijak.com (Jumat, 14 Februari 2020)

----

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel

Follow kami juga di sini:
Website:http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.