Silang Mengadakan Workshop Belajar BISINDO di Acara Ulang Tahunnya yang ke-4

Kamibijak.com, Hiburan – Silang mengadakan acara ulang tahun yang ke-4 tahun yang dilaksanakan pada Sabtu, 30 September 2023 di Visinema Pictures, Cilandak, Jakarta Selatan. Acara ini bertema “Silang Trans4mation: Extramiles and Beyonds,” di dalam acara ini ada workshop yang membahas tentang “Mengenal Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) sebagai Aksesibilitas Tuli."

Tujuan utama acara ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap urgensi BISINDO sebagai aksesibilitas bagi komunitas Tuli. Dengan diadakan acara ini yang diharapkan kita menciptakan ekosistem media yang lebih inklusif. Workshop ini juga memberikan materi yang berharga yang dapat digunakan dalam mendukung kampanye penting tentang aksesibilitas komunitas Tuli.

Di acara ini ada tiga pembicara yaitu yang pertama ada Ahmad Yusuf sebagai CEO dan Founder Silang.id, yang kedua Bagja Wiranandhika Prawira, S.I.Kom, Co-founder, Business Development and Branding, dan yang terakhir ada Deka Kurniawan, M.Pd sebagai wakil ketua komisi disabilitas Republik Indonesia. 

Acara ini memberikan informasi seputar bahasa isyarat dan belajar cara menggunakan Bahasa Isyarat yang diajarkan oleh Bagja Wiranandhika Prawira. Bagja sendiri adalah seorang Tuli tetapi tidak langsung Tuli dari lahir melainkan saat ia masih kecil hanya Tuli separuh saja yang kuping kiri liberal sedangkan yang kanan masih bisa mendengar sedikit, sampai tahun 2016 Bagja tuli total. Bagja berkata, ”Harapan saya ke depan, mau membangun Indonesia inklusif. Maksud inklusif di sini, adalah bisa memberikan akses untuk teman-teman Tuli yang berupa Juru Bahasa Isyarat dan VLS.”

Acara ini diadakan karena Silang ingin masyarakat Indonesia mengerti dan mempelajari Bahasa Isyarat agar Bahasa Isyarat ini bisa digunakan di mana saja dan memahami orang-orang yang memiliki disabilitas Tuli. Deka Kurniawan, M.Pd sebagai wakil ketua KND berkata “Bahasa isyarat merupakan kebutuhan bukan hanya bagi disabilitas tapi juga bagi masyarakat yang mendengar karenanya KND akan mendorong agar pemasyarakatan atau pembudayaan Bahasa Isyarat ini betul-betul bisa diketahui dan dipraktekkan oleh seluruh masyarakat dan langkah yang paling strategis adalah melalui pendidikan kami akan mencoba mendorong pemerintah agar mengajarkan Bahasa Isyarat mulai dari sekolah-sekolah, inilah resep yang harus dibangun karena Bahasa Isyarat itu harus menjadi budaya. Semua harus memiliki inklusivitas kesetaraan baik yang Tuli maupun yang mendengar.” (Zevazan/MG)

Sumber: Liputan KamiBijak