BijakFun

Sistem Inklusif, Starbucks di China Mempekerjakan Barista Tuli

Menerima karyawan Tuli, Starbucks di China menyediakan akses menu berbahasa isyarat.

4,616  views

KamiBijak.com, Hiburan – Kedai kopi Starbucks di Xi’an, ibu kota Provinsi Shaanxi, China dikenal karena kehangatannya dengan sistem bekerja inklusif bagi disabilitas. Seperti salah satu kisah barista Li Sha berusia 37 tahun, seorang Tuli yang bekerja di kedai kopi tersebut.

Awal mula terlihat ketika Li Sha sedang menyerahkan kopi kepada pelanggan, ia menekuk ibu jarinya dua kali, gerakan yang berarti “terima kasih” dalam bahasa isyarat China.

Kedai kopi Starbucks baru di Xi’an memiliki sistem pesan menu yang inklusif. Di mana terdapat sistem pengenalan suara di konter, layar sentuh pesan makanan dua sisi, dan papan tulisan tangan. Hal itu untuk memberi kemudahan bagi barista Tuli dan pelanggan berkomunikasi dengan mudah.

Li Sha lahir dengan gangguan pendengaran. Ia pernah mencoba berbagai pekerjaan termasuk bekerja sebagai guru seni, penari, dan juru tulis. Namun, tidak satu pun dari profesi tersebut menjadi karir jangka panjang. 

"Ketika saya mengajar anak-anak menggambar, saya gagal membangkitkan semangat mereka karena saya tidak bisa berbicara. Komunikasi selalu menjadi masalah utama yang menghalangi saya untuk berprestasi dalam pekerjaan apa pun," tulis Li Sha di secarik kertas.

Li Sha tidak menyerah akan keadaan yang ia terima. Tiga tahun lalu, Li melihat iklan pekerjaan sebagai barista yang membuatnya tertarik untuk mencoba. Karena gangguan pendengarannya, Li sempat mengalami kesulitan saat belajar membuat kopi.

"Menjadi barista bukanlah hal yang mudah. ​​Tidak memiliki pengalaman di industri ini, saya bahkan tidak tahu bahwa berbagai jenis kopi membutuhkan proporsi espresso, sirup, es batu, dan susu yang berbeda," tulisnya.

Namun, karena kegigihannya Li telah menguasai keterampilannya membuat semua menu kopi. Manajer Kedai kopi, Liu Pan mengatakan bahwa Li juga saat ini dapat mengajari karyawan Tuli lainnya untuk membuat kopi dengan bahasa isyarat.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak restoran dan kedai kopi yang telah mempekerjakan karyawan disabilitas. Hal ini memberikan lebih banyak peluang kerja bagi disabilitas.

 "Saya berharap seluruh masyarakat dapat lebih memahami dan menghormati kami, dan setiap orang dengan gangguan pendengaran dapat menyadari potensi penuh mereka," tulis Li. (MG/Nadia)

Sumber: Liputan6

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.