Berita

Kementerian Agama Gelar Tadarus Al-Qur’an Isyarat Selama Ramadan 2025, Diikuti 500 Peserta

Kementerian Agama mengadakan Tadarus Al-Qur’an Isyarat selama Ramadan 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan akses inklusif bagi sahabat Tuli.

KamiBijak.com, Berita - Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama menggelar program Tadarus Al-Qur’an Isyarat (Taqi) sepanjang Ramadan 2025. Program ini mendapat antusiasme besar dari masyarakat, terbukti dengan partisipasi lebih dari 500 peserta pada hari pertama penyelenggaraan, Senin 3 Maret 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga pekan pertama Ramadan, dari Senin hingga Kamis, pukul 09.00 hingga 10.00 WIB. Peserta yang hadir meliputi alim ulama, akademisi, guru, mahasiswa, sahabat Tuli Muslim, serta juru bahasa isyarat. Program ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam membaca Al-Qur’an dengan Bahasa Isyarat.

Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Muhammad Ali Ramdani, menyampaikan bahwa program ini terlaksana berkat kerja sama dengan berbagai lembaga.
“Tadarus Al-Qur’an Isyarat diikuti oleh 500 peserta dari berbagai kalangan. Program ini terselenggara atas dukungan sejumlah pihak, termasuk Asosiasi Tuli Muslim Indonesia dan organisasi lainnya,” ujar Ali saat membuka acara di Jakarta.

Ali menekankan bahwa Taqi merupakan bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam menghadirkan layanan keagamaan yang inklusif.
“Menjaga kemurnian dan kesucian Al-Qur’an adalah kewajiban seluruh umat Islam, baik secara individu maupun kolektif. Tanggung jawab ini juga diemban oleh lembaga yang berkompeten dalam bidang rasm, tajwid, tafsir, dan ulumul Qur’an,” jelasnya.

(Foto ; Dok LensaBanten)Guru mengaji dari Asosiasi Tuli Muslim Indonesia sedang mengajarkan anak belajar membaca Al-Qur'an (Foto : Dok LensaBanten)

Sementara itu, Kepala LPMQ Abdul Aziz Shidqi menyebut bahwa Taqi adalah bagian dari program Ramadan inklusif Kementerian Agama.
“Kami telah menyusun Al-Qur’an Isyarat mulai dari pedoman, panduan, hingga mushafnya dalam dua metode, yaitu Kitabah dan Tilawah. Tahun ini, mushaf tersebut telah selesai dicetak dan siap didistribusikan,” ujarnya.

Program Ramadan inklusif seperti Ramadan Mengaji bagi sahabat Tuli juga menjadi upaya Kementerian Agama dalam mewujudkan akses keagamaan yang setara bagi semua umat Islam.
“Al-Qur’an Isyarat ini merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi standar nasional dalam memberikan akses keagamaan bagi sahabat Tuli,” tambah Aziz.

Sebagai lembaga yang berwenang dalam memastikan keakuratan dan keabsahan mushaf Al-Qur’an, LPMQ Kementerian Agama telah melakukan kajian mendalam sejak 2020. Pada 2021, tim penyusun mulai merancang pedoman membaca mushaf Al-Qur’an Isyarat. Upaya ini membuahkan hasil dengan diterbitkannya sejumlah pedoman dan mushaf Al-Qur’an Isyarat, termasuk:

  • 2022: Pedoman Membaca Mushaf Al-Qur’an Isyarat, Panduan Belajar, dan Juz Amma Isyarat metode Kitabah.
  • 2023: Juz Amma Isyarat metode Tilawah serta Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz model Kitabah.
  • 2024: Mushaf Al-Qur’an Isyarat 30 Juz model Tilawah resmi diterbitkan.

Ali menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan layanan keagamaan yang lebih inklusif.
“Semua pihak patut mengapresiasi kerja sama ini. Upaya bersama dalam menyusun Al-Qur’an Isyarat membuktikan komitmen kuat dalam memberikan akses keagamaan bagi seluruh umat Islam, termasuk sahabat Tuli,” pungkasnya. (Restu)

Sumber: idntimes.com