BijakFun

Talkshow Oleh Yayasan Pendidikan Kesehatan Mental: “Beraksi Mewujudkan Harapan”

Yayasan Pendidikan Kesehatan Mental Mengadakan Talkshow “Beraksi Mewujudkan Harapan” dalam Peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

3,017  views

Kamibijak.com, Hiburan – Sylvia Adriana selaku Founder Yayasan Pendidikan Kesehatan Mental, menyelenggarakan sebuah talkshow untuk masyarakat dapat ikut serta dalam acara ini guna berkontribusi dalam upaya pencegahan bunuh diri. Faktanya, lebih dari 700.000 orang di seluruh dunia meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Bukan hanya itu, para penyandang disabilitas juga memiliki tingkat percobaan bunuh diri yang 10% lebih tinggi dibandingkan dengan non-disabilitas.

Selain itu YPKM berkolaborasi dengan beberapa pakar dalam bidang tertentu seperti Dicky Sugianto,M.PSI sebagai Psikolog Klinik, dr.Lahargo Kembaren. Sp.KJ sebagai Psikiater, Osse Kiki sebagai Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia, dan ada juga Andrew Sihombing sebagai seorang barista dari Sunyi House of Coffee and Hope.

Di dalam talkshow ini Andrew Sihombing sebagai salah satu narasumber merupakan seorang disabilitas Tuli, ia berbagi pengalaman dalam talkshow yang membahas tentang harapan dan ia menjelaskan pentingnya memiliki harapan untuk menjaga kesehatan mental. Andrew berkata “lebih terbuka jangan sampai tertutup dan sayangi diri sendiri, belajar untuk menerima diri sendiri, dan juga belajar untuk bersosialisasi dan terbuka dengan orang lain jangan sampai tertutup. Kalaupun hati kita sakit coba cerahkan lebih terbuka. Jika lagi down coba kembalikan percaya dirinya.”

Menurut dr.Lahargo Kembaren jika teman disabilitas mempunyai masalah mental, hal pertama yang harus dilakukan yaitu validasi terlebih dahulu bahwa ada perasaan yang tidak enak seperti apa. Kedua, cerita kepada orang yang dipercaya atau tuliskan apa yang dirasakan. Ketiga, menggunakan teknik-teknik relaksasi seperti teknik pernapasan ataupun berolahraga. Yang terakhir, bisa melakukan konsultasi ke profesional kesehatan jiwa untuk melakukan terapi dan penanganannya cepat.

Di dalam acara ini, diikuti oleh bukan hanya satu jenis disabilitas saja tetapi berbagai macam disabilitas, mereka turut berkontribusi dalam acara ini untuk mencegah upaya bunuh diri. Sylvia berkata “ketika membicarakan masalah mental jangan bicarakan saat sudah ada masalah saja, kesehatan mental dan kesehatan fisik itu sama. Untuk teman-teman yang mendampingi maupun yang merasakan pemikiran-pemikiran untuk mengakhiri hidup, semua rasa sakit kita validasi perasaan tersebut itu tidak salah sama sekali, kita bukan bodoh, bukan gila, tetapi banyak pengalaman hidup yang membuat merasakan hal itu nyata itu tidak salah, yang salah itu adalah pemikiran untuk mengakhiri hidup.” (Zevazan/MG)

Sumber: Liputan KamiBijak (Minggu, 10 September 2023)

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share.
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel
 
Follow kami juga di sini: 
 
 
Terima kasih sudah menonton.
 
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.