KabarBijak

Terobosan Baru! Pendidikan Inklusif di Indonesia Makin Maju Berkat Kolaborasi dengan Australia

Kemendikdasmen & Australia dorong pendidikan inklusif lewat Program Inovasi. Simak manfaatnya!

KamiBijak.com, Infosiana - Pemerintah Indonesia masih mempertahankan komitmennya untuk menerapkan sistem pendidikan inklusif bagi setiap siswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas. Salah satu langkah terbaru dilakukan melalui kolaborasi dengan Australia dalam Program Refleksi Tingkat Tinggi Inovasi. Program ini menandai tonggak baru dalam pendidikan di negara ini, terutama dalam mendukung akses dan kualitas pembelajaran inklusif.

Kemitraan Strategis Indonesia-Australia dalam Inklusi Pendidikan

Kedutaan Besar Australia bersama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikdasmen) mengadakan pertemuan strategis di Jakarta pada 14 Februari 2024. Tujuan utama pertemuan ini adalah memperkuat kerja sama bilateral melalui Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran keterampilan dasar di tingkat sekolah dasar dengan penekanan khusus pada anak-anak dengan kebutuhan khusus. Direktur Direktorat Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, mengapresiasi inisiatif ini dan menekankan perlunya memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua anak.

“Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan yang setara untuk mengakses pendidikan. Selain itu, guru juga akan dilatih untuk menyediakan lingkungan pembelajaran yang lebih adaptif,” kata Tatang.

Bagaimana Program Inovasi Membenefitkan Pendidikan Inklusif

Mulai tahun 2024, Program Inovasi direncanakan berjalan hingga 2027 dengan lingkup yang semakin luas terutama menuju daerah 3T (tertinggal, perbatasan, dan terluar). Beberapa fitur penting dari program ini adalah sebagai berikut:

  • Peningkatan Kompetensi Guru: Melatih tenaga pengajar untuk lebih akrab dengan proses pengajaran inklusif.
  • Kurikulum Adaptif: Pengembangan modul pengajaran inklusif yang sesuai untuk semua peserta didik.
  • Pemanfaatan Teknologi: Pengenalan teknologi pendidikan yang dapat membantu anak-anak dengan disabilitas dalam pembelajaran.
  • Akses Pendidikan yang Lebih Luas: Menjangkau lebih banyak sekolah di berbagai lokasi karena kebijakan pendidikan inklusif dimaksudkan untuk dipraktekkan lebih luas.

Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk membahas integrasi inklusivitas yang lebih luas ke dalam kurikulum. Hannah Derwent, Minister Counsellor for Governance and Human Development di Kedutaan Besar Australia, menyatakan bahwa Australia sangat bersedia untuk berbagi pengalaman dan modul pengajaran dari negara lain kepada kita.

“Kami sangat bersemangat melihat langkah-langkah yang telah diambil sebagai bagian dari program ini. Kami berharap bahwa pelatihan guru dan penggunaan teknologi dalam pengajaran akan memudahkan untuk menciptakan suasana yang lebih ramah bagi semua siswa,” kata Hannah.

Pelaksanaan di Sudut Reg dan Sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus (SLB)

Selain fokus pada sekolah inklusif, pemerintah juga melihat adopsi praktik terbaik yang telah ada di Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Unit Layanan Disabilitas (ULD). Saryadi, Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Pendidikan Khusus, menekankan bahwa program ini tidak hanya untuk sekolah khusus, tetapi juga akan diperluas ke sekolah dasar

“Melalui program ini kami bermaksud untuk mencapai ekosistem pendidikan yang lebih holistik yang lebih inklusif dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Saryadi.

Putusan Akhir

Kolaborasi antara Indonesia dan Australia dalam Program Inovasi adalah langkah penting menuju adanya sistem pendidikan terintegrasi di Indonesia. Diharapkan, dengan bantuan dari berbagai sektor, lebih banyak anak dengan disabilitas akan memiliki peluang belajar yang lebih baik dan setara. Pemerintah tetap teguh dan berkomitmen pada pengembangan akses dan kualitas pendidikan, yang memang perlu ditingkatkan demi keuntungan anak-anak di Indonesia. (Restu)

Sumber: melintas.id