BijakFun

Tips Bergowes dari Dhani Dharmesta, Pesepeda Tuli

Dhani Dharmesta, pesepeda Tuli yang berdomisili di Bali, membagikan berbagai tips dalam bergowes.

8,301  views

Kamibijak.com, Hiburan – Hari ini memperingati hari sepeda sedunia. Di saat pandemi seperti sekarang ini banyak orang menggunakan sepeda, sekedar mengisi kegiatan luang, menunjang kesehatan, atau sebagai transportasi alternatif demi menjaga jarak 1 meter, dibandingkan berdesakan dalam bis dan kereta. KamiBijak berkesempatan untuk mewawancarai teman Disabilitas yang aktif bersepeda. 

Dhani Dharmesta, pria Tuli kelahiran Jakarta yang tinggal dan bekerja di Bali. 

Sejak tahun 2013, Dhani merantau ke pulau Dewata untuk bekerja sebagai chef di salah satu hotel. Demi menghilangkan kejenuhan bekerja dan menjaga kinerja jantung, Dhani memulai kegiatan gowes. 

Rutin 2-3 kali seminggu, Dhani bergowes ria bersama teman-teman Dengarnya. Mengelilingi seluruh pelosok tempat di Bali, Dhani pernah mencapai 100 km dalam waktu 5,5 jam. Namun, biasanya kurang lebih 1 jam bergowes untuk kesehariannya. 

Tips Dhani agar nyaman bergowes adalah perlengkapan yang memadai : helm, celana jersey yang nyaman dipakai, celana khusus pesepeda di mana ada bantalan, sepatu olahraga, dan sarung tangan.

Serta, perlu membawa botol minum dan food bar untuk mengisi perut saat beristirahat. Dhani menambahkan lagi, hal paling penting untuk dibawa, yakni alat pompa ukuran kecil, ban cadangan, dan peralatannya. 

“Dulu pernah pas di tengah jalan Ubud, banku kempes. Masih pagi, bengkel motor tidak bisa menambal karena jenis sepedaku berbeda, ban lebih kecil. Jadi saya bingung. Untungnya tukang bengkel baik, menolong saya dan mengantar pulang ke rumah,”ujar Dhani menceritakan salah satu pengalaman yang tidak terlupakan.

Selain itu, Dhani juga mengingatkan agar kita semua tetap menaati protokol kesehatan, terutama memakai masker dan menjaga jarak saat bergowes. Selalu waspada dan mematuhi aturan lalu lintas. Agar semakin kuat mental bergowes, Dhani pun belajar cara mengganti ban sepeda secara mandiri. 

“Ada yang pasrah untuk tiba di tempat tujuan karena jarak masih jauh dan panjang. Maka mental harus siap dan kuat,”imbuhnya.

Ada satu kendala yang selalu Dhani alami, yaitu masalah berkomunikasi. Pesepeda lain sering mengajak bicara saat bergowes. (Rei)

Sumber: Wawancara daring via chatting WhatsApp (Rabu 2 Juni 2021)

#BijakFun
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel 

Follow kami juga di sini:
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

==============
TAG(S): tuli,pesepeda tuli,teman tuli,Dhani Dharmesta,bali,pesepeda tuli bali,deaf cyclist,deaf cycling,komunitas tuli,disabilitas tuli,media ramah disabilitas,kamibijak,kamibijak.com