KabarBijak

Toko Buku Legendaris Gunung Agung Mengumumkan Penutupan Massal

Kerugian dan penutupan perusahaan bukan karena dampak pandemi Covid-19.

3,611  views

Kamibijak.com, Infosiana – Penutupan Toko Buku Gunung Agung dikabarkan melakukan pemecatan (PHK) secara besar-besaran kepada ratusan karyawannya.

PT Gunung Agung Tiga Belas yang mengelola Toko Buku Agung mengumumkan akan menghentikan semua operasi toko atau outlet-nya di berbagai kota karena terus merugi. Sebenarnya, penutupan sebagian outlet sudah dilakukan sejak 2020.

Beberapa toko buku yang ditutup antara lain berada di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta. Yang paling baru, manajemen memastikan akan menutup semua toko buku yang masih ada pada 2023. Keputusan ini terpaksa dilakukan karena biaya operasional tidak bisa ditutup dari pendapatan penjualan buku.

"Keputusan ini (Toko Buku Gunung Agung tutup) harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," kata manajemen PT Gunung Agung Tiga Belas dalam keterangan resminya, Minggu (21/5/2023). 

Manajemen juga membantah bahwa kerugian perusahaan semata karena dampak pandemi Covid-19. Toko buku yang berkantor pusat di Kwitang, Jakarta Pusat, ini mengumumkan, kerugian bisnis sudah terjadi sejak bertahun-tahun sebelumnya. "Dan tidak sebanding dengan pencapaian penjualan usaha setiap tahunnya, yang mana semakin berat dengan terjadinya wabah pandemi Covid-19 di awal tahun 2020," tulis manajemen.

Sebagai informasi, Gunung Agung merupakan salah satu toko buku legendaris di Jakarta. Toko ini sudah ada sejak 1953 di Jakarta.Dikutip dari Kontan, pendiri Toko Gunung Agung adalah Tjio Wie Tay atau juga dikenal dengan Haji Masagung. Ia memulai bisnisnya dari kios sederhana yang menjual buku, surat kabar, dan majalah dengan nama Thay San Kongsie.

Bisnis penjualan buku dan surat kabarnya semakin tumbuh besar. Haji Masagung kemudian mendirikan Firma Gunung Agung yang lini bisnis utamanya adalah importir buku dari luar negeri. Usaha lainnya Firma Gunung Agung adalah menjadi penerbit buku.

Bisnisnya terus membesar, ia bahkan mendirikan Toko Buku Gunung Agung di Kwitang dalam satu bangunan besar empat lantai. Tak hanya Toko Buku Gunung Agung, keluarga Haji Masagung juga mendirikan toko bernama Toko Buku Walisongo yang berfokus pada penjualan buku-buku islami.

Lokasi Toko Buku Walisongo pun masih berada di Kwitang tak jauh dari Toko Buku Gunung Agung. Bisnis Haji Masagung semakin meluas. Haji Masagung juga merambah bisnis money changer bernama Ayumas Gunung Agung yang masih satu lokasi dengan Toko Buku Gunung Agung, perusahaan investasi, properti, dan pertambangan.

Ahli waris bisnis Haji Masagung kini diteruskan anak-anaknya, yakni Putra Masagung, Made Oke Masagung, serta Ketut Masagung. PHK massal Toko Buku Gunung Agung Sebelumnya, Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat mengatakan, organisasi buruhnya merupakan induk organisasi dari Serikat Pekerja PT GA Tiga Belas (SP Gunung Agung).

Pihaknya telah mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi terhadap kasus PHK sepihak dan massal yang terjadi di Toko Buku Gunung Agung. "PHK sepihak dan massal yang dilakukan oleh manajemen Toko Buku Gunung Agung tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Baik secara proses maupun terkait dengan hak-hak normatif yang wajib dibayarkan oleh perusahaan," kata Mirah Sumirat dalam pesan singkatnya. (MG/Disha)

Sumber: Liputan6.com

 
Jangan lupa subscribe, komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   
 
Follow kami juga di sini: 
 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.