Training Of Trainers, Membangun Perfilman Yang Inklusi
Mendorong setiap orang berpartisipasi menghasilkan karya.
KamiBijak.com, Hiburan - Film inklusi adalah ekspresi yang menentang pembatasan dalam dunia perfilman dan dimaksudkan untuk mendorong setiap orang berpartisipasi dan memiliki hak untuk menghasilkan karyanya. Kaum disabilitas dan kaum marjinal akan dilatih serta terlibat dalam sebuah karya film mulai dari pembuatan skenario, teknik kamera, pencahayaan, sampai proses editing.
Membangun Perfilman yang Inklusif yang di adakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi-Direktorat Perfilman, Musik dan Media, bekerja sama dengan Komunitas Cinta Film Indonesia, Inklusi Film Indonesia dan Citra Film School.
Menurut Bapak Drs Gufroni Sakaril, MM. Ketua PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia), film inklusi yang baik adalah dengan mengangkat isu-isu disabilitas ke sebuah film yang dapat memberikan contoh baik ke masyarakat dan melibatkan teman-teman disabilitas sebagai pemain atau kru agar dapat berkarya.
Menurut Bapak Dr. Nuah P Tarigan, MA. (Dosen Universitas Bina Nusantara), inklusif adalah dunia di mana kita tidak membedakan setiap orang. Bahwa yang namanya inklusif itu adalah masyarakat yang saling terbuka, erat, saling percaya, dan mau gotong royong.
“Komunitas yang inklusif yang sulit adalah bagaimana kita membangun masyarakat yang kita inklusif, kita juga mendahulukan yang lain, tidak diri sendiri walaupun kita bisa dan sama-sama memberi kesempatan pada sesama.”
Menurut Bapak Budi Sumarno Ketua Umum KCFI, Pendiri Inklusi Film, upaya membangun perfilman yang inklusif, bukan hanya untuk teman dengar, tapi teman-teman disabilitas lainnya dan harus didukung oleh pemerintah karena sudah ada Undang-Undang yang mengaturnya. Akademisi dan relawan yang membantu saat produksi agar bisa mengisi kekurangan satu sama lain.
Harapan dengan diadakan Training Of Trainers (ToT) ini bisa menjadi pemicu bagi pelaku industri perfilman yang inklusif dan isu-isu disabilitas diangkat. “Saya yakin inklusi pasti bisa, disabilitas juga bisa! Keren.” (Michelle/MG)
Sumber: Liputan Tim KamiBijak (29/06/2022).
Follow kami juga di sini: