BijakFun

Vian, Disabilitas Fisik yang Memanfaatkan Ekonomi Digital untuk Mengasah Kreativitas

Mengasah kemampuan melalui industri kreatif, Vian berhasil garap berbagai film.

3,568  views

Kamibijak.com, Hiburan Wiviano Rizky Tantowi (24), merupakan disabilitas fisik asal Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, begitu mengamati kameramen yang sedang mengambil video untuk pembuatan film dengan menggunakan kursi rodanya.

Pria yang akrab disapa Vian sedang menggarap video pendek tentang kisah hidup kaum disabilitas di Jember. Ia juga bekerja sama dengan 10 disabilitas lainnya dalam produksi film tersebut. Rencananya, pada peringatan Hari Penyandang Disabilitas pada 3 Desember nanti, film tersebut akan ditayangkan. 

“Saya mengajak 10 teman-teman penyandang disabilitas, mulai dari disabilitas rungu, netra, fisik dan lainnya,” ujar Vian kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022)

Hal ini bertujuan untuk membangkitkan semangat teman-temannya untuk berkarya di bidang digital. 

Ia juga yakin, bahwa disabilitas memiliki kemampuan yang sama dengan teman-teman non-disabilitas. Mereka juga tentunya memiliki kesempatan yang sama dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang ini dan bisa menjadi mandiri. 

Vian sendiri, turun ke dalam dunia industri kreatif sejak 2018. Pada saat itu, ia diminta untuk membantu menyelesaikan tugas kuliah temannya. Ia menerima bantuan tersebut, karena dirinya memiliki ketertarikan dalam menulis sebuah naskah.

Setelah proses pembuatan naskah selesai, Vian diminta untuk menjadi produser dalam film tersebut. Dari situlah ia mulai menekuni industri kreatif dan ekonomi digital. 

“Dari sana, masuk ke YouTube untuk pertama kali,” ujar dia. 

Kemudian, pada 2019 ia mulai membuat film pendek dan ditayangkan dalam sebuah festival. 

Ia mengaku, adanya peluang besar dalam dunia digital ini memberikan kaum disabilitas untuk bisa berkreasi. Ia juga menambahkan bisa membuka peluang ekonomi. 

Selain itu, pendidikan literasi digital bagi kaum disabilitas terus dikenalkan di sekolah. Seperti memperkenalkan internet, sosial media dan lainnya. 

“Kami juga harus mengikuti perkembangan zaman, memperkenalkan siswa kami pada dunia digital,” ujar Umi Salma, selaku Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Patrang. 

Harapannya juga dalam mempelajari dunia digital agar mereka tidak terjerumus pada sisi buruk internet, seperti menjadi korban penipuan, pelecehan, hoaks, hingga aksi bullying. (MG/Alissa)

Sumber : surabaya.kompas.com 

 
Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel   

Follow kami juga di sini: 

 
Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.