Virus Mpox Menyebar ke 70 Negara, WHO Pastikan Pandemi Tidak Terjadi

KamiBijak.com, Infosiana - Dalam waktu 2 tahun ini, World Health Organization (WHO) telah dua kali mengumumkan bahwa wabah virus Mpox sebagai darurat kesehatan global. Apakah itu virus covid varian baru? Para ilmuwan dan pakar kesehatan sepakat, itu bukan covid varian baru. 

“Mpox bukanlah Covid baru. Risikonya terhadap masyarakat umum rendah. Kami tahu cara mengendalikan Mpox. Di kawasan Eropa, kami mengetahui langkah-langkah yang diperlukan untuk menghilangkan penularannya secara bersama-sama,” kata Dr Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa.

Mpox merupakan virus cacar pada monyet, yang sudah lama muncul sejak 1958 di Denmark. Kasus pada manusia pertama dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970. Sejak itu terjadi wabah di Afrika Barat dan Tengah.

Tahun 2022 mulai dinyatakan darurat global sebab Mpox sudah menyebar ke 70 lebih negara, dengan jumlah kasus di atas 100.000 Di benua Afrika virus Mpox sudah menyebar ke 16 negara.

Virus Mpox menular melalui kontak fisik, yang sangat dekat atau berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi, seperti kontak kulit ke kulit, termasuk seks, kontak dengan tempat tidur dan pakaian yang terkontaminasi, dan interaksi tatap muka dalam waktu lama.

Virus Mpox ini disebabkan oleh virus DNA yang bermutasi lebih lama, dan sudah ada vaksin untuk pencegahan. Tidak diperlukan tindakan lockdown hingga karantina. Pusat pencegahan penyakit di Afrika tidak merekomendasikan penutupan perbatasan mana pun. 

“Kita tahu bahwa vaksin cukup protektif, jadi kita punya alat yang lebih baik saat ini, dan virus yang tidak terlalu menular untuk penularan luas. Jadi, pandemi seperti Covid menurut saya tidak mungkin terjadi.” kata Prof Rodney Adam, konsultan spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Aga Khan, Kenya.

Dokter Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, pun sependapat. Menurutnya, wabah Mpox ini dapat dikontrol dan tidak akan menjadi pandemi. Namun, dia berpesan agar kita dapat melindungi diri dari infeksi dengan menghindari kontak dekat dengan orang, benda, atau hewan yang terinfeksi. Selain itu, disarankan untuk mencuci tangan secara sederhana, atau menggunakan pembersih tangan, setelah menyentuh luka yang terinfeksi. (Restu)

Sumber: bbc.com

Follow kami juga di sini:

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.