Hiburan

Waspada Tren Foto AI Gaya Kartun: Imut tapi Bisa Bahayakan Privasi

Mengubah foto jadi kartun AI ala Studio Ghibli sedang tren saat Lebaran 2025, tapi ada risiko keamanan dan privasi yang harus diperhatikan.

KamiBijak.com, Hiburan - Belakangan ini, mengubah foto pribadi menjadi kartun dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) tengah menjadi tren, terutama selama momen Lebaran 2025. Banyak orang memanfaatkan momen kebersamaan bersama keluarga untuk mengambil foto dan mengunggahnya ke situs AI yang dapat mengubah wajah menjadi karakter bergaya Studio Ghibli. Hasilnya memang menggemaskan dan menarik perhatian di media sosial.

Namun, di balik tren tersebut, ada ancaman serius terhadap keamanan dan privasi pengguna. Kaspersky, perusahaan keamanan siber asal Rusia, mengingatkan masyarakat agar lebih waspada saat menggunakan layanan AI semacam ini. Menurut Vladislav Tushkanov, Group Manager di Kaspersky AI Technology Research Center, penggunaan AI, baik untuk keperluan pekerjaan maupun hiburan, tetap membawa risiko, sama seperti layanan berbasis internet lainnya.

“Meskipun perusahaan besar biasanya berusaha menjaga keamanan data pengguna, tidak ada sistem yang benar-benar kebal dari kebocoran,” ujar Tushkanov pada Jumat, 4 April 2025. Ia menambahkan bahwa masalah teknis atau aktivitas mencurigakan bisa menyebabkan data yang diunggah, termasuk foto pribadi, bocor dan bahkan dijual di forum gelap (dark web).

Lebih lanjut, Tushkanov menjelaskan bahwa akun yang digunakan untuk mengakses layanan AI juga rentan diretas jika informasi login atau perangkat pengguna tidak terlindungi dengan baik. Berdasarkan temuan tim intelijen Kaspersky Digital Footprint, ada banyak laporan tentang akun layanan AI yang dijual di forum peretas, lengkap dengan riwayat percakapan pribadi pengguna.

Tushkanov menegaskan bahwa foto, khususnya potret wajah, adalah jenis data yang sangat sensitif. Foto bisa memberikan banyak informasi kepada pelaku kejahatan siber, termasuk untuk menyamar sebagai pemilik akun di media sosial. Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa skema penipuan biasanya memerlukan lebih dari sekadar foto. Penjahat juga mencari data pribadi tambahan seperti informasi keuangan atau kesehatan untuk menyusun serangan yang lebih canggih, seperti spear phishing.

Agar tetap aman saat menggunakan layanan AI, Kaspersky memberikan beberapa tips penting:

  1. Gunakan kata sandi yang kuat untuk setiap akun, dan aktifkan autentikasi dua faktor jika tersedia.

  2. Pasang perangkat keamanan yang menyeluruh, termasuk pengelola kata sandi.

  3. Pilih layanan AI dari perusahaan yang sudah terpercaya dan mapan.

  4. Perlakukan chatbot AI seperti orang asing – jangan berbagi informasi pribadi, apalagi yang bersifat sensitif.

  5. Waspadai situs phishing yang meniru layanan AI untuk mencuri data atau menyebarkan malware.

Mengikuti tren memang menyenangkan, tetapi menjaga privasi tetap menjadi prioritas utama. Jadi, sebelum ikut-ikutan ubah foto jadi kartun, pastikan kamu sudah mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat. (Restu)

Sumber : CNN Indonesia