BijakFun

Waspadai Kolesteatoma, Penyakit Telinga yang Bisa Menyebabkan Tuli

Pelajari penyebab, gejala, serta cara mengobati dan mencegah kolesteatoma sebelum menyebabkan Tuli

KamiBijak.com, Hiburan - Kolesteatoma adalah kondisi serius pada telinga yang terjadi akibat pertumbuhan jaringan kulit abnormal di telinga tengah. Penyakit ini sering kali berkembang tanpa gejala yang mencolok hingga menyebabkan gangguan pendengaran permanen. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab, gejala, serta cara mengobati dan mencegah kolesteatoma agar tidak berdampak buruk pada kesehatan telinga.

Apa Itu Kolesteatoma?

Kolesteatoma adalah pertumbuhan jaringan kulit abnormal di dalam telinga tengah atau belakang gendang telinga. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi serius hingga kehilangan pendengaran permanen.

Penyebab Kolesteatoma

Kolesteatoma umumnya terjadi akibat gangguan pada tuba eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung. Beberapa kondisi yang dapat memicu gangguan ini antara lain:

  • Rhinitis alergi
  • Infeksi sinus (sinusitis)
  • Infeksi telinga tengah kronis (otitis media)

Gangguan pada tuba eustachius menyebabkan tekanan negatif di dalam telinga tengah, yang mengakibatkan tarikan gendang telinga ke dalam hingga membentuk kantung yang berisi sel kulit mati. Seiring waktu, kantung ini akan membesar dan berkembang menjadi kolesteatoma.

Gejala Kolesteatoma

Kolesteatoma seringkali berkembang tanpa disadari. Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:

  • Keluar cairan berbau dari telinga
  • Rasa penuh atau tekanan di dalam telinga
  • Nyeri di bagian dalam atau belakang telinga
  • Gangguan pendengaran

Jika tidak diobati, kolesteatoma dapat berkembang lebih lanjut dan memicu komplikasi serius seperti vertigo, mastoiditis, kelumpuhan wajah, hingga kehilangan pendengaran permanen. Menurut penelitian, sekitar 1 dari 10.000 orang mengalami kolesteatoma, dan jika dibiarkan, lebih dari 50% kasus dapat menyebabkan kehilangan pendengaran yang signifikan dalam lima tahun pertama.

Cara Mengobati Kolesteatoma

Pengobatan kolesteatoma tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan:

1. Pembersihan dan Obat-obatan

Pada tahap awal, dokter akan membersihkan telinga dari cairan dan jaringan mati menggunakan alat khusus. Selain itu, obat tetes telinga dan antibiotik dapat diberikan untuk mengurangi infeksi serta peradangan.

2. Operasi Pengangkatan Kolesteatoma

Jika kolesteatoma sudah berkembang dan berukuran besar, tindakan medis yang diperlukan adalah operasi. Ada dua prosedur utama yang dapat dilakukan:

  • Mastoidektomi: Mengangkat kolesteatoma dengan membuka tulang mastoid di belakang telinga.
  • Timpanoplasti: Memperbaiki kerusakan gendang telinga dengan menggunakan jaringan dari bagian lain telinga.

Sebagian besar operasi kolesteatoma dilakukan secara rawat jalan. Namun, pada kasus tertentu yang lebih parah, pasien mungkin perlu menjalani rawat inap, terutama jika ukuran kista sangat besar, terdapat infeksi yang menyebar ke struktur di sekitar telinga, atau jika pasien memiliki kondisi medis lain yang memerlukan pemantauan lebih lanjut pascaoperasi.

Cara Mencegah Kolesteatoma

Mencegah kolesteatoma lebih baik daripada mengobatinya. Menurut pakar kesehatan telinga, pencegahan melalui kebersihan telinga yang baik dan penanganan dini terhadap infeksi telinga dapat secara signifikan mengurangi risiko terbentuknya kolesteatoma. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Menjaga kebersihan telinga dengan cara yang benar
  • Menghindari penggunaan cotton bud yang dapat mendorong kotoran lebih dalam
  • Menggunakan obat tetes telinga untuk melunakkan kotoran
  • Segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami infeksi telinga berulang

Kesimpulan

Kolesteatoma adalah kondisi serius yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen jika tidak segera ditangani. Mengenali gejala dan penyebabnya sangat penting agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. (Restu)

Sumber: alodokter.com