Hiburan

Banyak Anak Muda Kena Gagal Ginjal, Apa Saja Tanda-tandanya?

Tetap waspada dan jaga kesehatan! Kasus gagal ginjal kini sudah banyak ditemui di kalangan anak muda.

KamiBijak.com, Hiburan - Kasus gagal ginjal di Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data dari BPJS Kesehatan, pembiayaan yang dikeluarkan untuk penyakit ini melonjak dari Rp 6,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 11 triliun pada 2024.

 

Kenaikan ini faktanya selaras dengan meningkatnya jumlah penderita gagal ginjal, termasuk dengan kasus-kasus yang menimpa kalangan anak muda.

 

Agar bisa mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat, sangat penting untuk setiap kita bisa mengenali tanda-tanda awal pada gagal ginjal. Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi dr. Dina Nilasari, PhD, SpPD-KGH memaparkan beberapa gejalanya.

  • Sesak napas

Salah satu tanda yang paling sering dialami oleh penderita gagal ginjal adalah sesak napas. Menurut Dina, gejala ini memberi pertanda bahwa gangguan ginjal yang dialami pasien sudah mulai memasuki tahap kronis dan memerlukan cuci darah secara rutin.

Kesulitan bernapas ini disebabkan oleh ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, termasuk di paru-paru.

“Banyak pasien yang masih muda datang ke saya, gejalanya sudah sampai sesak napas. Itu sudah termasuk penyakit ginjal kronik yang umumnya harus cuci darah rutin,” ungkap dr. Dina, Kamis (13/3/2025).

 

  • Urin berbusa

Perubahan warna dan tekstur pada urin bisa menjadi indikator utama adanya masalah pada ginjal. Ia mengungkapkan, bahwa urin berbusa yang tidak hilang setelah beberapa saat bisa menjadi pertanda adanya kebocoran protein dari dalam tubuh.

Ginjal yang sehat mampu menyaring limbah dan menjaga protein tetap berada dalam darah. Sebaliknya, ketika ginjal mengalami kerusakan, protein bisa bocor ke dalam urin dan menyebabkan munculnya busa yang tidak wajar.

Jika mengalami gejala ini, sebaiknya jangan tunda untuk konsultasi ke dokter.

“Apabila ada busa di urin seperti busa sabun cuci, itu harus segera diperiksakan ke dokter. Busanya bukan sementara tapi tidak hilang,” jelasnya.

 

  • Kadang muncul tanpa gejala

Gagal ginjal juga sering kali berkembang tanpa ditemukannya gejala yang jelas. Hal seperti ini membuat banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang mengalami masalah pada ginjal, hingga akhirnya penyakitnya sudah dalam tahap lanjut.

Untuk itu, Dina terus mengimbau agar masyarakat Indonesia khususnya kaum muda, agar bisa rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Jangan dulu menunggu adanya gejala-gejala yang parah, baru periksa kesehatan. Melakukan pemeriksaan rutin bisa membantu mendeteksi penyakit ginjal lebih awal sebelum kondisinya semakin parah.

“Makanya sangat bahayanya gagal ginjal itu, karena tidak ada rasa apa-apa, tidak ada rasa sakit di pinggang, nyeri di perut, itu semua terkadang tidak ada.” imbuh dr. Dina.

 

  • Gejala diabetes dan hipertensi

Dua kondisi yang bisa meningkatkan risiko gagal ginjal adalah diabetes dan hipertensi. Agar bisa segera dilakukan tindakan pencegahan, sangat penting untuk bisa mewaspadai gejalanya.

Beberapa gejala dari diabetes yang umumnya terjadi dan perlu diwaspadai antara lain sering merasa haus, buang air kecil lebih sering dari biasanya, mudah lelah, serta luka yang sulit sembuh.

Beda halnya dengan hipertensi yang sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, namun dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, penglihatan kabur, serta nyeri dada jika sudah ada di fase yang parah. (Irene)

Sumber: kompas.com