BijakFlash

Webinar Linguistik SOAS: Hak Anak Tuli Dirampas Jika SLB Tak Ajarkan BISINDO

Pada webinar kali ini membahas tentang Mendokumentasikan Komunitas Bahasa Isyarat Indonesia.

5,040  views

Kamibijak.com, Flash – Bahasa isyarat merupakan bahasa disampaikan melalui gerak tubuh untuk komunikasi insan berkebutuhan khusus yaitu penyandang Tuli atau kurang mendengar. Di Indonesia, saat ini terdapat dua macam bentuk komunikasi yang digunakan yaitu Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).
 
BISINDO itulah yang menjadi bahasan dalam webinar bertajuk 'Documenting the language of the Indonesian Sign Community: The BISINO Corpus in five clips' yang diselenggarakan pada Rabu 21 Oktober 2020, sekira pukul 21.00 WIB. 

Dua pemateri dalam webinar itu adalah Nick Palfreyman, asal Inggris dan Muhammad Isnaini dari Solo, Jawa Tengah. Isnaini mengatakan bahwa Nick dan dirinya bertemu pada tahun 2009. 

Nick datang ke Indonesia sebagai peneliti dan mencari beberapa ragam bahasa di berbagai daerah. Nick memutuskan untuk membantu garapan sebuah program atau proyek yang digarap Muhammad Isnaini. 

Muhammad Isnaini menyoroti akses teman Tuli dalam pendidikan dan masih rendahnya literasi. Ia menilai mayoritas guru-guru di Indonesia tidak memiliki kemampuan bahasa isyarat. 

Keberadaan dua jenis bahasa isyarat juga menjadi hambatan. Guru-guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) menggunakan SIBI, sementara kebanyakan penyandang tuli di Indonesia menggunakan BISINDO. Ini menjadi masalah bagi banyak teman tuli di Indonesia dalam berliterasi. 

Muhammad Isnaini sendiri adalah pengajar di sekolah The Little Hijabi yang menggunakan pengantar BISINDO. Ia mengajar anak Tuli berusia 7 hingga 10 tahun. 

Ada beberapa siswa yang ia ajar merupakan siswa pindahan dari SLB. Isnaini sempat terkendala dalam berkomunikasi dengan mereka karena di SLB, siswa tidak diajarkan Bisindo. Dan menurutnya ini adalah perampasan hak bagi anak Tuli.

Indonesia yang terkenal akan kekayaan sebagai negara kepulauan juga mempunyai beragam bahasa isyarat yang berbeda-beda walaupun mempunyai makna yang sama sehingga menjadi tantangan tersendiri.

Menjadikan BISINDO sebagai bahasa sehari-hari akan memudahkan untuk masyarakat Indonesia, khususnya Disabilitas Tuli ketika berkomunikasi dengan sesama Disabilitas Tuli. Hal inilah Nick bersama komunitas di Indonesia bersama-sama melakukan penelitian bersama dengan beberapa Universitas di Jakarta untuk melihat penggunaan BISINDO tersebut. (LEAS/MG)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=yU7DAIwtUu8  

#BijakFlash 
#KamiBijakChannel
#GenggamDuniaTanpaSuara

Jangan lupa subscribe, tinggal komentar, dan share. 
KamiBijakID Channel: http://bit.ly/KamiBijakIDChannel 

Follow kami juga di sini: 
Website: http://bit.ly/KamiBijakcom 
Instagram: http://bit.ly/KamiBijakIDInstagram 
Facebook: http://bit.ly/KamiBijakIDFacebook 

Terima kasih sudah menonton, Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.

==============
TAG(S): soas,webinar linguistik soas,webinar deaf,deaf,bahasa isyarat,bahasa isyarat indonesia,bisindo,sistem bahasa isyarat indonesia,sibi,teman tuli,penyandang tuli,disabilitas tuli,kamibijak,kami bijak
...