Yayasan Pelita Indonesia Mengadakan Simulasi Pemilu Untuk Disabilitas
Yayasan Pelita Indonesia membuka simulasi pemilu dan pelatihan pemenuhan aksesibilitas dan akomodasi pemilu untuk disabilitas.
KamiBijak.com, Hiburan – Pelita mengadakan simulasi pemilu khusus untuk teman disabilitas yang diadakan pada 25 Oktober 2023 di PSBN Cahaya Bathin Cawang, yang bertujuan supaya teman disabilitas mendapatkan hak-hak yang mereka miliki yaitu hak untuk memilih.
Simulasi pemilu yang sudah dilaksanakan oleh Pelita berjalan sesuai rencana dan lancar. Selain itu Pelita mendapatkan feedback yang bagus dari KPU maupun dari BAWASLU. Chandra Gunawan sebagai ketua Yayasan Pelita Indonesia berkata, “Sampai sejauh ini kami cukup mendapat dukungan baik dari KPU maupun dari BAWASLU, bahkan sebenarnya pembuatan video simulasi Pemilu itu adalah usulan dari KPU yang nantinya akan disebarkan kepada para petugas di TPS di seluruh Indonesia, sehingga para petugas tahu bagaimana caranya memberikan pelayanan yang akses bagi disabilitas Tuli Buta yang menjadi pemilih.”
Cara Pelita mengatasi atau mencoba mengevaluasi masalah-masalah yang muncul selama simulasi kemarin adalah saat simulasi dilakukan para anggota Pelita yang belum atau kurang memahami hak politiknya mereka terus mengadakan pendekatan komunikasi sesuai kategori disabilitas mereka, selain itu juga mengajak keluarga-keluarga disabilitas untuk berdiskusi, karena ada di antara mereka yang menganggap anggota keluarganya yang disabilitas Tuli Buta tidak perlu mengikuti Pemilu.
Pelita juga memberikan saran dan masukan kepada KPU untuk terus melakukan perbaikan, salah satunya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan langsung bagi para petugas agar benar-benar memahami cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan disabilitas Tuli buta.
Pelita mengadakan simulasi ini mengupayakan agar KPU dapat menyelenggarakan Pemilu yang ramah dan aksesibilitas bagi disabilitas ganda Tuli buta untuk semua kategorinya. Teman disabilitas yang seperti apa yang di fasilitaskan di simulasi pemilu ini? berikut disabilitasnya:
- Lemah pendengaran ′low hearing′ dan lemah penglihatan ′low vision′
- Lemah pendengaran ′low hearing′ dan buta total ′totally blind′
- Tuli total ′totally deaf′ dan lemah penglihatan ′low vision′
- tuli total ′totally deaf′ dan buta total ′totally blind′
Adapun fasilitas yang disediakan berupa: template braille, kaca pembesar, senter juga petugas pendamping yang terlatih.
Chandra berkata bahwa saat memasuki masa pemungutan suara nanti tidak ada kerja sama dengan pihak KPU untuk membuka TPU bersama Pelita. “Tidak ada kerja sama untuk membentuk TPS khusus bagi disabilitas, kami justru merekomendasikan agar disabilitas Tuli Buta dapat berbaur dengan masyarakat umum dalam suasana yang inklusif,” ucapnya.
Chandra menyinggung bahwa kedepannya akan tetap mengadakan simulasi pemilu untuk teman disabilitas. Ia berkata, “Seiring bertambahnya jumlah anggota Pelita di seluruh Indonesia, Pelita akan terus memberikan pendidikan politik termasuk simulasi Pemilu sampai semua disabilitas tuli buta memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara.” (Zevazan/MG)
Sumber: wawancara KamiBijak
Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.