Heboh Efek Samping Vaksin AZ, Kemenkes Beri Penjelasan

KamiBijak.com, Infosiana - Austria dan Denmark yang pertama kali melaporkan kasus trombositopenia, di mana kondisi jumlah keping darah di bawah batas normal dan sulit membeku yang menyebabkan penderita trombositopenia rentan mengalami pendarahan. Kasus tersebut menjadi bertambah banyak dan menyebar ke seluruh Eropa, Amerika Utara, sampai Australia.

Hal ini menjadi viral dibahas di sosial media. Dari kasus tersebut, telah diketahui bahwa efek samping yang parah usai divaksin covid-19 vektor adenovirus setelah 3 minggu vaksin pertama AstraZeneca.  Ini merupakan suatu efek samping yang sangat jarang terjadi dan baru teridentifikasi.

Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Prof. Hinky Hindra Irawan Satari menyampaikan, kasus itu belum muncul di Indonesia, sebab dari awal sudah melakukan uji klinis sebanyak empat kali tahapan untuk mengecek keamanan vaksin, serta pihak KIPI bersama tim Kemenkes dan Badan BPOM masih aktif memantau kondisi masyarakat usai divaksin. 

“Selama setahun, bahkan lebih, kami amati dari Maret 2021 sampai Juli 2022. Kami lanjutkan lebih dari setahun karena tidak ada gejalanya, jadi kami lanjutkan beberapa bulan untuk juga supaya memenuhi kebutuhan jumlah sampel yang dibutuhkan untuk menyatakan ada atau tidak ada keterkaitan. Sampai kami perpanjang juga tidak ada TTS pada AstraZeneca,” ujar Hinky.

Oleh karena itu, kata Hinky, pihaknya melaporkan pada waktu itu tidak ada kasus TTS terkait dengan vaksin COVID-19. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini di Indonesia belum ditemukan kasus yang serupa. (Restu) 

Sumber: merahputih.com

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.