Perlunya Pembenahan Terhadap Aksesibilitas Pelabuhan di Indonesia

KamiBijak.com, Infosiana - Data dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2023) menunjukkan bahwa jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa. Jumlah kaum disabilitas yang mencapai sekitar 8,5 persen dari total populasi, namun kenyataannya masih banyak fasilitas publik yang belum mengakomodasi kebutuhan kaum disabilitas dengan baik, salah satunya adalah pelabuhan. Dapat dilihat bahwa infrastruktur di pelabuhan belum memadai untuk mengakomodasi mobilitas kaum disabilitas. Misalnya, tangga curam, jalur sempit, dan kurangnya lift semakin mempersulit mobilitas mereka di sekitar terminal.

Banyak pelabuhan tidak menyediakan panduan aksesibilitas tentang fasilitas ramah disabilitas yang mudah diakses. Dalam konteks pelayanan pelabuhan penumpang, aspek informasi dan komunikasi adalah kunci dalam memastikan aksesibilitas dan pengalaman yang baik bagi kaum disabilitas. Contohnya seperti peta pelabuhan yang mencantumkan fasilitas ramah disabilitas, yakni lokasi lift, toilet yang ramah disabilitas, dan jalur akses yang mudah diidentifikasi, sangat membantu penumpang disabilitas untuk merencanakan perjalanan mereka dengan nyaman. Serta, perlu menyediakan pelayanan dan pendampingan bagi penumpang disabilitas, berupa tenaga terlatih untuk menyambut penumpang dengan ramah dan hangat, serta memberikan bantuan sesuai kebutuhan mereka sejak kedatangan di pelabuhan seperti bantuan pengangkut bagasi. Ini dapat membantu penumpang disabilitas untuk merasa lebih mandiri dan nyaman selama perjalanan mereka.

Fakta ini menyoroti urgensi untuk memberikan perhatian serius. Tambahan lagi dalam era di mana inklusi dan kesetaraan sebagai nilai penting, maka ketidakramahan terhadap kaum disabilitas di pelabuhan penumpang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia. (Restu) 

Sumber: kompas.com

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.