Seorang Anak Menjadi Disabilitas Akibat Heatstroke, Sekolah di Malaysia Digugat

KamiBijak.com, Infosiana - Anak laki-laki berusia 11 tahun, asal Malaysia, ini dihukum oleh guru yang diperintahkan untuk berjemur di bawah panas matahari selama hampir 3 jam, dari sekitar pukul 10 pagi sampai 1 siang. Anak tersebut merasa tidak kuat dan menjadi sakit, seraya dibawa ke rumah sakit. Anak dikondisikan mengalami heatstroke kemudian RS menyampaikan bahwa anak itu menjadi disabilitas, sebab adanya gangguan saraf.

Ibunya, AD Mogahana Selvi (35), menyebut pihak Rumah Sakit Ampang di Selangor, Malaysia, memberikan surat referensi kepada keluarga bahwa putranya dinilai sebagai penyandang disabilitas, mengingat masalah kesehatan yang muncul pasca terkena heatstroke.

Orangtua merasakan kekecewaan dan kesedihan saat konferensi pers pada 29 Mei 2024. Tidak terima atas kejadian yang menimpa anaknya, orang tua melaporkan kasus pada polisi dan menuntut pihak sekolah harus bertanggung jawab. Sebelumnya, dia sangat ceria dan sering bermain, namun kini dia telah berubah. Cenderung bersembunyi dan berbicara sendiri. RS mendiagnosis anak itu punya masalah kesehatan yang serius, maka sebaiknya pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB). 

Suaminya yang berusia 40 tahun, Bapak Suresh, pengacara mereka, Dinesh Muthal, dan ketua Satuan Tugas Pekerja Malaysia-Singapura S. Dayalan, juga hadir pada konferensi pers tersebut. "Kejadian ini menimbulkan banyak stres bagi orang tua korban, terutama Mogahana, yang sedang hamil tiga bulan. Mereka kini harus menerima kenyataan bahwa putra mereka tidak akan pernah menjalani kehidupan normal," terang Dinesh.

"Selain gugatan perdata, kami ingin guru yang terlibat didakwa di pengadilan dan diberi hukuman yang pantas (jika terbukti bersalah)."

Saat ini polisi sudah melakukan penyelidikan dan hasilnya diserahkan pada kejaksaan agar ditindaklanjuti untuk peradilan. (Restu) 

Sumber: detik.com

Like, Follow, dan subscribe Anda sangat berarti bagi kami untuk menambah semangat membuat konten yang lebih bermanfaat.